TEMPO.CO, Lhokseumawe - Polisi Air dari Mabes Polri di bawah koordinasi Kepolisian Daerah Aceh menggagalkan penyelundupan 100 ton bawang merah lewat Selat Malaka. Bawang tersebut hendak didaratkan di pesisir pantai Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa, 31 Mei 2016.
Kapten kapal patroli polisi Hayabusa -3008, Ajun Komisaris Eko Yulianto, dari Polisi Air Mabes Polri BKO Polda Aceh mengatakan operasi itu berlangsung pada Rabu, 25 Mei. Pihaknya bersama kapal patroli Gelatik, yang dipimpin Ajun Komisaris Irwan, melakukan patroli di kawasan pinggiran Selat Malaka.
Sekitar pukul 23.00 di koordinat 04019’902 U -098019’495 T atau di dalam kawasan lepas pantai Desa Air Asin, Kabupaten Aceh Tamiang, terlihat kapal motor Sumber Rezeki dengan bobot 24 GT. Kapal mengangkut barang yang ditutup terpal. Tak jauh dari lokasi itu, di koordinat 04017’00 U -098015’18 T, kapal motor lain, KM Sempurna, dengan bobot 76 GT juga terlihat.
“Ketika diperiksa ternyata KM Sumber Rezeki membawa 20 ton bawang dari Penang, Malaysia, dan KM Sempurna membawa 70 ton bawang merah dari Thailand,” kata Eko kepada Tempo.
Kapal motor Sumber Rezeki, yang dinakhodai Abdurahman, 27 tahun, dengan tiga anak buah kapal, tak mampu menunjukkan dokumen kelegalan atau keizinan memasukkan 20 ton bawang merah ke Indonesia melalui Aceh. Begitu pula nakhoda KM Sempurna, Abdul Kadir, 43 tahun, yang dibantu enam anak buah kapalnya.
Eko menambahkan, dari keterangan para nakhoda, bawang merah tersebut milik seseorang saudagar warga Seuruway, Aceh Tamiang. Sedangkan kapal motor disewa oleh saudagar kapal di kawasan itu.
“Kami sedang menyidiki kasus ini. Barang bukti dan ABK kami amankan di dermaga Pelabuhan Kuala Langsa,” ujar Eko.
IMRAN M.A.