Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kodim Bojonegoro Bantah Babinsa Hanya Jadi Pengawas Panen

image-gnews
Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Bojonegoro - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Bojonegoro Letnan Kolonel Donova Pri Pamungkas membantah jika peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) hanya jadi pengawas saat penyerapan gabah di tingkat petani. Tapi membantu petani tidak terjerat ke tenggulak dan mengarahkan menjual ke Pemerintah. “Makanya kami protes itu,” ujarnya pada Tempo Senin 30 Mei 2016.

Penegasan Dandim Bojonegoro ini menanggapi berita tentang keterlibatan militer hingga ke pedesaan untuk urusan sipil, yang pernah terjadi seperti pada masa Orde Baru. Sebaliknya, justru keberadaan Babinsa banyak membantu petani di desa. Mulai dari membantu pengawasan peredaran pupuk di sawah, hingga membantu petani agar tidak terjebak praktik tengkulak. (Baca: Ribuan Babinsa Awasi Penjualan Gabah oleh Petani)

Donova Pri Pamungkas menjelaskan peran Kodim Bojonegoro dan Kodim di tempat lain, kerjasama dengan Sub Divisi Regional III Bojonegoro, sudah berbentuk kerjassama resmi. Menurut dia kerjasama ini sudah dijalin oleh Panglima TNI dan juga oleh pihak Departemen Pertanian dan juga Bulog di pusat. Tujuannya, untuk meningkatkan ketersediaan dan swasembada pangan. “Jadi, kerjasama kami sudah jelas ini,” tandasnya.

Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Pacul Bojonegoro, Abdul Muin, mengatakan, para petani di desanya terbantu dengan keberadaan Babinsa. Terutama saat proses mutim tanam, pemupukan hingga penjualan gabah. Selain itu penyaluran untuk penjualan gabah ke Pemerintah dalam hal ini Sub-Divre Bulog Bojonegoro. ”Jadi kami terbantu,” tegasnya pada Tempo Senin 30 Mei 2016.

Dia mencontohkan di Kelompok Tani Sri Rejeki—yang berisi sekitar 25 hingga 30 petani—telah mengelola sedikitnya 62 hektare tanaman padi. Nantinya hasil panen, berupa gabah sudah langsung disalurkan pembeliannya ke Bulog. Tetapi tentu dengan syarat, petani juga harus menjual gabah dengan kwalitas bagus. Misalnya untuk gabah kadar airnya sekitar 24 persen dan untuk beras kadar airnya 14 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya diberitakan, keterlibatan militer hingga ke pedesaan untuk urusan sipil yang pernah terjadi pada masa Orde Baru. Sebanyak 8660 anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) dikerahkan mengawasi penjualan Gabah Kering Panen (GKP) oleh petani saat panen di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur.

Tim Babinsa di bawah Komando Daerah Militer Brawijaya bekerjasama dengan Bulog Divisi Regional Jawa Timur, untuk menunjang pengadaan gabah dan beras. “Kita kerahkan seluruh Babinsa,” ujar Ketua Tim Peninjau Serapan Gabah Petani (Sergap) Mabes TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Agus Heru di Desa Pacul, Kecamatan Kota Bojonegoro, Tempo Kamis 28 April 2016.

Tim Peninjau Sergap Mabes TNI AD, datang bersama tim dari Bulog Divisi Regional Jawa Timur serta dibantu dari tenaga ahli di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang. Sasarannya, berkeliling dari kota dan kabupaten di Jawa Timur yang sedang panen. Di antaranya di Kabupaten Kediri, Nganjuk dan di Bojonegoro.

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

Nasi Flambe. budaya-indonesia.org
3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.


Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Air Terjun Kedung Gupit. direktoripariwisata.id
Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.


Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

3 November 2022

Penandatangan kesepakatan bersama di Bondowoso dilaksanakan langsung oleh Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita BULOG dan Bupati Bondowoso Salwa Arifin pada Kamis (03/11)
Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

Kerja sama ini terkait penyediaan, pendistribusian dan stabilisasi produk pangan di dua wilayah tersebut.


Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Petani saat panen di area persawahan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.Fotografer: Aditya C Santoso
Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.


Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Panen Bersama Program Makmur di Banyuwangi, Kamis, 9 September 2021.
Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.


Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Seorang petani memanen cabai di lahan pertanian lereng Gunung Merapi, Stabelan, Tlogolele, Selo, Jawa Tengah, 22 Mei 2018. Sebagian warga yang mengungsi akibat letusan freatik Merapi pada Senin (21/5), telah beraktivitas meski status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada. ANTARA
Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.


Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.


Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menaiki Harvester saat panen raya padi di desa Masamba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 13 Desember 2016. Pada kesempatan tersebut Menteri pertanian memanen padi petani di atas luas lahan sekitar 1.342 hektar dengan hasil panen sekitar 8,1 ton perhektar. Iqbal Lubis
Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.


Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016. Disela kunjungan kerjanya ke Bendungan Jatigede, Presiden menyempatkan berdialog langsung dengan masyarakat. ANTARA FOTO
Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.


Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Petani merontokan bulir padi dengan mesin huller saat panen raya di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 27 September 2015. TEMPO/Prima Mulia
Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.