TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat Diden Trisnandi mengklaim, produksi bawang merah untuk kebutuhan daerahnya mencukupi. “Jawa Barat menutup kebutuhan nasional juga,” katanya di Bandung, Senin, 30 Mei 2016.
Diden mengatakan sejumlah sentra produksi bawang merah misalnya, memasok kebutuhan Jakarta. “Di Jakarta di sentra pasarnya permintaannya tinggi, kemudian sekarang dibuka impor untuk bawang,” katanya.
Menurut Diden, pemerintah Jawa Barat keberatan dengan kebijakan impor bawang itu. “Dari sisi kami agak kurang ini ya, karena melihat produksi cukup,” katanya.
Diden mengatakan produksi bahan pertanian lainnya juga cukup. Beras misalnya, saat ini masih mencukupi kendati prediksi produksi padi tahun ini lebih rendah ketimbang tahun lalu.
Menurut Diden, taksiran produksi padi Jawa Barat tahun ini diperkirakan mencapai 11,3 juta ton gabah kering giling. Sedangkan produksi perkiraan setahun lalu pada 2015 mencapai 11,6 juta ton kendati masih menunggu data resmi angka tetap produksi padi hasil hitungan Badan Pusat Statistik pada Juli nanti. “Ini melihat kondisi sekarang dari realisasi panen Januari-April,” katanya.
Diden mengklaim, penurunan taksiran produksi padi tahun ini disebabkan konsolidasi data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik serta mundurnya musim tanam akibat kemarau panjang tahun lalu. “Lebih baik kita diprediksi rendah, tapi kita lihat realisasinya nanti,” katanya.
Diden optimistis produksi padi Jawa Barat akan melewati perkiraan itu. Dia beralasan, musim kemarau tahun ini diperkirakan masih terjadi hujan sehingga petani masih bisa menanam sepanjang tahun. Realisasi produksi padi Januari-April misalnya, ditaksir sudah menembus 4 juta ton gabah kering giling. “Apalagi kalau Jatigede sudah berfungsi dan perbaikan irigasi di Pantura selesai, hasilnya akan lebih bagus,” katanya.
AHMAD FIKRI