TEMPO.CO, Subang - Wakil Bupati Subang, Jawa Barat, Imas Aryumningsih, mengatakan sudah menyiapkan dana Rp 1 miliar untuk membangun rumah pengganti serta memperbaiki rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak. “Dananya tinggal dimanfaatkan,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 30 Mei 2016.
Menurut Imas, akibat banjir bandang yang terjadi Ahad malam, 22 Mei 2016, empat rumah Kampung Cihideung Girang dan Sukamukti rata dengan tanah. Adapun 32 rumah lainnya rusak berat dan ringan.
Imas menjelaskan, dana Rp 1 miliar itu diambil dari pos dana tak terduga dalam APBD 2016 yang berjumlah Rp 7 miliar. Namun pembangunan rumah baru masih terkendala masalah lokasi. "Kami sudah memutuskan untuk direlokasi ke tempat baru yang aman, tapi rekomendasi ahli geologi dari provinsi belum keluar," katanya.
Para pemilik rumah yang rusak masih harus bertahan di tempat pengungsian di aula Balai Desa Sukakerti. Pada masa tanggap setelah bencana saat ini, para korban bencana sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Namun warga yang rumahnya rusak masih bisa tetap di tempat pengungsian hingga pembangunan rumah baru dan perbaikan rumah yang rusak rampung. “Kecuali kalau mereka pulang dan tinggal untuk sementara di rumah keluarganya,” ucap Imas.
Berdasarkan pantauan Tempo, sebagian pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka bisa langsung menempati rumahnya setelah ratusan relawan gabungan gotong-royong membersihkan rumah warga dari tumpukan lumpur selama dua hari, Sabtu dan Ahad, 28-29 Mei. Listrik juga sudah menyala sejak Sabtu malam.
Semula jumlah pengungsi dari Kampung Cihideung Girang dan Sukamukti tercatat 118 kepala keluarga atau 380 jiwa. "Alhamdulillah, kami sudah bisa langsung menempati rumah yang telah dibersihkan," tutur Ahmad, seorang kepala keluarga pengungsi asal Kampung Cihideung Girang. Ahmad mengatakan persediaan bahan pokok, termasuk popok bayi, dirasa cukup dari hasil sumbangan para relawan.
NANANG SUTISNA