TEMPO.CO, Jakarta - Kapal yang mengangkut Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengalami kecelakaan di Papua, Sabtu, 28 Mei 2016, pukul 11.45 WIT. Dua penumpang patah tulang, sedangkan satu orang mengalami luka robek di bagian mulut. Satu orang lainnya menderita luka di kepala bagian belakang.
“Musibah terjadi saat rombongan sedang menuju ke (kantor) cabang yang ada di Waisase, Papua, dengan perahu motor,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas melalui pesan pendek, Minggu, 29 Mei 2016.
Rohan mengatakan ada dua penumpang yang patah tulang dan masih dirawat di Rumah Sakit Pertamina, yakni pegawai Bank Mandiri dan seorang anggota kepolisian, yang pada saat itu ada di perahu. “Sedangkan sisanya diperkenankan pulang. Saat ini rombongan sudah kembali ke Jakarta,” kata Rohan.
Identitas korban yang terluka ialah Nita Ifana (pegawai Bank Mandiri area Sorong) yang mengalami patah tulang paha kiri, Susilo (Intel Polisi Kepolisian Resor Sorong) yang mengalami patah tulang lengan kiri, Noldy (pemandu wisata) yang mengalami luka di kepala bagian belakang, dan Ichsan Lahardi (Korwil) yang menderita luka robek di mulut dan mendapat empat jahitan karena benturan di kepala.
Dari informasi yang dihimpun, pada pukul 09.00 WIT, Komisaris Bank Mandiri beserta delegasi dari Sorong ingin pergi ke Raja Ampat. Mereka berangkat dari Pelabuhan Udara Mina Sorong dengan dua kapal. Satu kapal berisi rombongan komisaris dan satunya lagi berisi barang.
Kemudian, pukul 11.45 WIT, saat kedua kapal memasuki pintu gerbang Pianemo, kapal rombongan komisaris mengalami gangguan dan menabrak dinding karang di depan pintu masuk pembatas/pelampung Pianemo.
Penumpang yang selamat lalu dievakuasi ke kapal cadangan dan dibantu kapal yang berjaga di Pianemo. Sedangkan pegawai yang terluka di bawa ke Rumah Sakit Pertamina untuk dirawat.
BAGUS PRASETIYO