TEMPO.CO, Subang - Longsor di ruas jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Kilometer 103 + 400 jalur B arah Cirebon-Jakarta, yang terjadi pada Rabu malam lalu, diduga bukan melulu akibat curah hujan tinggi.
Menurut pemantauan Tempo, Jumat, 27 Mei 2016, longsor bahu jalan tol terpanjang di Indonesia, yang terjadi sepanjang 20 meter dengan kedalaman satu-dua meter, itu juga disebabkan gerusan air selokan. Arus selokan ini tepat berada di bawah badan jalan tol.
Air selokan yang berfungsi mengairi persawahan di sekitar pinggiran jalan tol itu memiliki arus deras dalam keadaan normal tanpa hujan. Arus ini menjadi semakin deras saat turun hujan lebat. Dan ini bisa mengikis tanah dinding dan bahu jalan tol yang ada di sekitarnya.
"Kalau hujan datang, airnya meluap bahkan sampai membanjiri areal persawahan dan mengikis tanah dinding jalan tol," kata Jajang, seorang buruh tani yang biasa bekerja di areal persawahan sekitar lokasi longsoran.
Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto mengatakan hasil investigasi sementara menunjukkan longsoran diduga akibat terjadinya gerusan air sungai pada kaki timbunan badan jalan.
Ini karena terjadi luapan Sungai Cibening di sisi jalan tol, sebagai dampak hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa-Rabu dinihari, 24-25 Mei 2016.
Longsor ini membuat satu lajur jalan tol arah ke Jakarta ditutup untuk sementara. Para pengguna jalan diarahkan menggunakan lajur paling kanan mengikuti rambu yang telah dipasang.
"Adapun untuk jalur A arah Jakarta menuju Cirebon tidak terganggu dan dapat dilewati," kata Hudaya. Dia mengungkapkan perbaikan secara permanen saat ini sedang dilakukan, antara lain meliputi pemasangan tiang pancang dan restorasi lereng timbunan badan jalan.
"Pokoknya kami selesaikan segera," kata dia. Hudaya menjanjikan seluruh pekerjaan perbaikan jalan, termasuk lokasi terjadinya longsor, akan diselesaikan sebelum arus mudik Lebaran dimulai.
Menurut dia, petugas pengelola jalan belum menemukan adanya titik rawan longsor lainnya di jalan tol ini. "Sejauh ini tidak ada," katanya.
NANANG SUTISNA