TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto Iskandar mengatakan akan mengatur waktu istirahat di rest area dan sistem pembayaran tol untuk mengurangi antrean di gerbang tol menjelang Idul Fitri.
Pudji berujar, titik penumpukan kendaraan di jalan tol sering kali terjadi di gerbang tol dan rest area. "Kami akan mengatur lamanya waktu istirahat per kendaraan untuk mengatasi bottleneck di rest area," ucap Pudji seusai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016 di kantornya, Jumat, 27 Mei 2016.
Pudji menuturkan lamanya waktu istirahat masih belum ditentukan. Teknis operasi di rest area pun masih dibahas. Namun kisaran waktu yang diberikan sekitar satu hingga satu setengah jam. "Yang pasti, akan ada penalti bagi pengunjung yang melebihi waktu istirahat," ucapnya.
Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan pihaknya mendukung pembatasan waktu tersebut. "Saya rasa satu jam sudah cukup untuk makan dan salat," ujarnya.
Agung bahkan yakin penumpukan pasti terjadi khusus di Rest Area Km 19 dan Km 62 Jalan Tol Cikampek. Jika tak ada pembatasan, antrean kendaraan diprediksi sampai Jakarta.
Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis Hidayat Sumadilaga menuturkan masalah utama penumpukan di tempat istirahat adalah kurangnya prasarana toilet. "Kami akan mengupayakan penambahan toilet melalui operator," kata Danis. Dengan penambahan toilet, diharapkan layanan masih tetap baik meski ada pembatasan waktu.
Sedangkan untuk menghindari antrean di gerbang tol, Pudji berharap pengemudi membayar dengan e-ticketing. "Kami juga berharap kartu kredit dan debet bisa digunakan di gerbang tol," ucapnya.
Pudji berujar, penggunaan kartu kredit dan debet bisa dilakukan dengan bersinergi dengan bank. Saat ini pihaknya masih mengkaji rencana tersebut.
VINDRY FLORENTING