TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Operasi Tinombala masih terus melakukan pergerakan untuk menangkap kelompok teroris Majelis Indonesia Timur pimpinan Santoso atau Abu Wardah.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan operasi ini terkendala medan yang sulit dijangkau. "Medannya sulit seperti itu. Dalam gerilya, semakin sedikit itu semakin sulit. Kami pun menggunakan taktik gerilya antigerilya," ujarnya, di Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.
Rudy mengutip kalimat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. "Pak Menkopolhukam pernah bilang, kami ini seperti mencari jarum dalam jerami," katanya. Meski begitu, ia tetap optimistis dapat menangkap kelompok itu.
Operasi Tinombala di Pegunungan Poso dilakukan sejak Januari lalu. Hingga saat ini, Satgas Tinombala telah berhasil meringkus 15 orang anggota kelompok teroris. Empat di antaranya ditangkap dalam keadaan hidup, sedangkan 11 lainnya tewas.
Walaupun pengejaran terus dilakukan, polri juga mengeluarkan maklumat yang berisi imbauan agar kelompok Santoso menyerahkan diri. Maklumat tersebut sudah disampaikan sejak dua pekan lalu.
"Kalau mau menyerahkan diri, kami siap. Kalau tidak, kami akan tindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," kata Rudy.
INGE KLARA SAFITRI