INFO NASIONAL - Seperti tahun lalu, mulai pertengahan Mei 2016, Danau Sentani di Papua bakal ramai. Ratusan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, akan menghadiri Festival Danau Sentani. Di sekitar danau terluas di Papua itu, akan digelar banyak acara. Ada banyak perlombaan, di antaranya Festival Danau Sentani (FDS) 9th Marketing & Promotional Campaign 2016 dan FDS 9th Travel Article Awards 2016. Dua lomba ini digelar mulai 11 Mei hingga 19 Juni 2016.
FDS 9th Marketing & Promotional Campaign 2016 adalah lomba mempromosikan pariwisata dan budaya lokal di Kabupaten Jayapura. Boleh dalam bentuk banner, image, serta kartun dengan tulisan dan gambar. Lomba terbuka untuk semua kalangan. Semua media, baik online maupun cetak, juga boleh mengikutinya. Penilaian berdasarkan pada rating tertinggi di search engine atau klik like terbanyak di media sosial, serta respons positif dari netizen. Karena itu, peserta harus mendaftar di fan page Facebook Festival Danau Sentani. Promosi tak boleh mengandung isu SARA dan pornografi.
Baca Juga:
Selain lomba kampanye wisata, FDS menggelar kompetisi menulis artikel wisata Kabupaten Jayapura. FDS 9th Travel Article Awards 2016 adalah lomba membuat artikel tentang wisata Jayapura dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Pesertanya dikhususkan bagi siswa dan mahasiswa. Tujuan lomba ini ialah memperkenalkan destinasi wisata, atraksi budaya, serta ciri khas budaya lokal lainnya. Dengan artikel-artikel ini, pariwisata dan budaya lokal Jayapura semakin dikenal masyarakat. Jangan lupa sertakan foto atau image sesuai dengan isi artikel.
Cara ikut lomba ini mudah. Para peserta harus membuat blog pribadi dan mendaftarkan blognya di fan page Facebook. Naskah yang dikirim tidak terbatas.
Lomba-lomba ini mudah diikuti, meski belum pernah ke Papua, khususnya Jayapura. Informasi tentang keindahan tempat ini dapat dilihat lewat Internet, buku-buku, dan majalah. Banyak informasi tentang Jayapura yang tidak akan habis dikupas. Banyak potensi wisata di Jayapura, yakni Danau Sentani, Teluk Tanah Merah, hingga kebiasaan penduduk sekitar yang suka makan buah pinang. (*)
Baca Juga:
