TEMPO.CO, Palembang - Setidaknya 585 titik api atau hotspot terdeteksi di sejumlah kabupaten di Sumatera Selatan dalam beberapa bulan ini. Sebagai akibatnya, tidak kurang dari 135 hektare lahan dan kebun terbakar.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Selatan Fahrurrozi di sela Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun, Selasa, 24 Mei 2016. "Kebakaran juga ada di wilayah konsesi sehingga perlu penanganan cepat," kata Fahrurrozi.
Menurut dia, data yang mereka dapatkan selama semester pertama ini menunjukkan titik api terdeteksi berada di wilayah Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Rawas, Muara Enim, Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir. Dari 585 titik api, pihaknya bisa memastikan kebakaran di wilayah konsesi perkebunan sebanyak 85 titik. "Sekitar 135 hektare kebun terbakar dan berhasil dipadamkan."
Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Mukti Sulaiman menjelaskan tahun ini upaya pencegahan harus lebih maksimal lagi dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, jika sudah terjadi kebakaran, akan sangat sulit dipadamkan. Tujuan pencegahan dini agar Sumatera Selatan dapat mewujudkan keinginan sebagai daerah bebas asap sebagai akibat kebakaran lahan dan hutan.
Pihaknya, kata dia, tidak ingin lagi mencemari udara di wilayah sendiri hingga ke Malaysia, Singapura dan Filipina. "Sumsel juga sudah memiliki perda pengendalian kebakaran," ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN