TEMPO.CO, Lumajang - Dua pendaki asal Cirebon yang hilang di Gunung Semeru hingga hari ini belum berhasil ditemukan. "Masih belum ada hasil," kata Kepala Kepolisian Sektor Senduro Ajun Komisaris Jaman, Selasa, 24 Mei 2016.
Operasi pencarian yang dilakukan tim SAR sudah digelar sejak Sabtu malam, 21 Mei 2016. Artinya, pencarian dua pendaki asal Kota Cirebon sudah menginjak hari ketiga.
Jaman mengatakan tim SAR memperoleh informasi, hingga pukul 06.30 WIB, pendaki yang hilang itu dikabarkan sudah kehabisan logistik. Informasi terakhir menyebut, dua pendaki tersebut sedang berada di air terjun yang diduga berada di kawasan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Menurut Jaman, salah satu pendaki berhasil mengirim pesan kepada keluarganya di Cirebon, yang kemudian diteruskan ke Tim SAR Semeru. Tim SAR, kata dia, juga diberi tahu bahwa baterai telepon genggam yang dibawa pendaki sudah hampir habis. "Polsek Senduro juga mengirim anggotanya ke Resor Ranupani untuk terus memonitor perkembangan informasi," ujarnya.
Dua pendaki asal Cirebon, yakni Supriyadi, 26 tahun, warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon dan Zirli Gita Ayu Savitri, 16 tahun, pelajar, Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, dikabarkan hilang pada Jumat, 20 Mei 2016.
Petugas dari Balai Besar TN BTS mengatakan dua pendaki yang hilang itu berangkat dari Desa Ranupani, Selasa, 17 Mei 2016, bersama empat orang lainnya, yakni Sukron sebagai ketua rombongan, Ahmad Khaerudin, Lindianasari, dan Rizatul Rizki. Kelompok pendaki ini kemudian menuju Ranu Kumbolo. Pada Rabu, 18 Mei 2016, rombongan berangkat dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati.
Kemudian, pada Kamis, 19 Mei 2016, rombongan berangkat dari Kalimati menuju puncak Mahameru. Sesampainya di batas vegetasi, dua orang turun ke Kalimati karena sakit dan empat orang lainnya melanjutkan perjalanan. Keempat pendaki ini kemudian menuju Watugede dan sempat istirahat. Namun dua orang memilih berhenti di Watugede karena salah satu pendaki mengeluh sakit.
Dua pendaki lainnya (Supriyadi dan Ayu Savitri) melanjutkan perjalanan ke puncak Mahameru. Antara pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB, Sukron dan seorang pendaki lain menunggu di Watugede.
Karena Supriyadi dan Ayu Savitri tidak kunjung turun, para pendaki lain memutuskan turun ke Kalimati. Di Kalimati, rombongan menemui Sukaryo, relawan Sahabat Volunter (Saver) Semeru, dan melaporkan hilangnya dua pendaki.
Pada Jumat, 20 Mei, sekitar pukul 06.00 WIB, Sukaryo dan beberapa orang lainnya melakukan pencarian di puncak Mahameru. Namun hasilnya nihil. Pada Jumat malam, 20 Mei 2016, sekitar pukul 20.00 WIB, Saver melaporkan secara resmi ke Kantor Resort Ranupani.
DAVID PRIYASIDHARTA