TEMPO.CO, Purwakarta - Wali Kota South Windsor Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat, Saud Anwar, bertandang ke Purwakarta, Jawa Barat. Wali kota muslim pertama di Amerika tersebut mengaku sangat tertarik mempelajari tata kelola anggaran daerah yang dilakukan Pemrintah Kabupaten Purwakarta.
Saud mengaku tertarik belajar tata kelola keuangan Kabupaten Purwakarta dari Bupati Dedi Mulyadi. Sebab, dengan Rp 2 triliun dan jumlah penduduk satu juta orang, Purwakarta bisa membangun berbagai fasilitas layanan dan ruang publik.
"Saya terkejut, anggaran sangat kecil tapi mengapa pembangunannya begitu pesat. Di Amerika, saya akan sering sakit kepala kalau hanya memegang anggaran sedikit," kata Saud saat ditemui di Taman Maya Datar, Purwakarta, Minggu, 22 Mei 2016.
Sebagai wali kota dengan penduduk 400 ribu, dengan 100 orang di antaranya pemeluk Islam, itu, Saud mengaku mengelola anggaran sebesar Rp 14 triliun. Dengan anggaran yang besar tersebut, dia mengaku tak mampu membangun berbagai fasilitas publik sesuai harapan.
Ia mengharapkan hasil diskusinya dengan Bupati Dedi membawa kebijakan buat sistem pengelolaan keuangan di kota yang dipimpinnya. "Semoga ilmu Pak Dedi Mulyadi dapat saya serap untuk menjalankan efektivitas pembangunan di Amerika," ujarnya. Saud juga menyebutkan dua bidang penting lain yang akan diadopsi pihaknya, yakni pertanian dan peternakan.
Bupati Dedi mengaku sangat tersanjung atas apresiasi tersebut. "Kami akan jadikan sebagai pelecut buat pembangunan Purwakarta yang lebih istimewa ke depan," tuturnya.
Ia juga mengaku berterima kasih telah saling bertukar pikiran ihwal berbagai hal yang bisa bermanfaat buat kemajuan kedua daerah. "Yang satu, daerah yang ada di negara maju, dan satunya lagi daerah di negara berkembang, tapi tak kalah bersaing," ia menjelaskan.
Kunjungan Saud ke Purwakarta juga buat menghadiri perhelatan bertajuk “World Village Conference”. Konferensi ini akan diikuti 23 delegasi negara di seluruh dunia yang akan berlangsung di Kampung Tajur. Ini adalah sebuah kampung yang sudah disulap menjadi kampung budaya dan pariwisata berbasiskan pedesaan.
NANANG SUTISNA