Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Batang Ekspor Ubi dan Terung

image-gnews
Panitia lomba meneteskan kecap pada terong untuk lomba mengambil koin di kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, 9 Agustus 2015. Tempo/Budi Purwanto
Panitia lomba meneteskan kecap pada terong untuk lomba mengambil koin di kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, 9 Agustus 2015. Tempo/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.COBatang - Petani Kabupaten Batang, Jawa Tengah, beberapa kali mengekspor ubi jalar dan terung ke Korea. Kini, produksi terung dan ubi akan dikembangkan lebih luas di sejumlah lahan di enam kecamatan wilayah Batang selatan dan pesisir pantai. “Jenis terung Jepang yang kami ekspor, sedangkan ubi jalar varietas ase putih ke Korea,” kata Henry Sasongko, Ketua Badan Usaha Muhammadiyah Cabang Bandar yang selama ini mengelola ekspor produk pertanian di Batang, Minggu, 22 Mei 2016.

Ubi varietas ase putih dikirim delapan kali, masing-masing 32 ton. “Sedangkan terung lima hari sekali, rata-rata 6 kuintal,” ujar Henry.

Menurut Henry, kebutuhan produk pertanian petani Batang banyak dibutuhkan Korea. Sedangkan lahan produksi petani yang dibina belum luas. Untuk memenuhi kebutuhan pasar asing itu, dia dan petani melakukan pembenihan dan perluasan lahan.

Pengekspor saat ini berada di enam kecamatan. Mereka memproduksi secara bergantian dengan sistem jaringan untuk mengumpulkan produk yang dijual secara bersamaan. Sistem itu dinilai lebih menguntungkan. “Harga jual rata-rata setahun lebih mahal. Meski kadang tinggi, harga pasar lokal sering anjlok,” tutur Henry.

Misalnya, harga ekspor ubi jalar Rp 2.700 per kilogram dan terung Rp 2.500 per kilogram, atau lebih mahal dari harga rata-rata pasar lokal Rp 1.500. Harga jual itu lebih menguntungkan karena biaya produksinya rata-rata kurang dari Rp 1.500 per kilogram, tanpa harus membutuhkan bibit yang sudah disiapkan perusahaan pengekspor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan harga itu, petani Batang berencana meluaskan lahan hingga 50 hektare per bulan dari semula penanaman yang telah diekspor 10 hektare per bulan. “Petani yang bergabung sekarang sudah 90 orang lebih. Awalnya hanya 60 orang,” ucapnya.

Ketua Koperasi Pasar Lelang Agro Jawa Tengah Soendoro menyatakan dukungannya. Namun dia mengingatkan persaingan pasar ekspor di antara negara Asia Tenggara perlu diantisipasi. “Petani asing didukung pemerintah negara pesaing. Sedangkan petani lokal terabaikan sistem,” katanya.

Menurut Soendoro, biaya produksi petani Jawa Tengah kalah dengan negara asing. Dia mencontohkan, bunga bank pinjaman untuk petani asing hanya 0,86 persen. Mereka juga didukung infrastruktur seperti jalan, telepon, dan listrik yang tersedia baik. “Mereka juga dijamin kepastian hukum. Bagi petani pemula baru dibina bebas pajak tiga tahun,” ujarnya. Berbeda dengan petani lokal yang justru dikejar pajak dan terjerat bunga pinjaman bank dan sistem ijon.

EDI FAISOL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022. Airlangga menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. TEMPO/Subekti.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.


Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.


Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.


Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.


Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

25 Maret 2022

Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

Kerja sama akan mendorong pelaku usaha meningkat dan mendorong ekspor.


Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

17 Januari 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor Indonesia Desember 2021 mencapai US$ 21,36 miliar.