TEMPO.CO, Jakarta -Perayaan hari Raya Waisak 2560 BE/2016 secara nasional dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu malam, 21 Mei 2016. Jelang perayaan, Candi Borobudur didatangi banyak umat Budha dan wisatawan.
Puncak perayaan akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. Acara bakal dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Rangkaian acara pada puncak peringatakan akan diisi beragam acara, diantaranya tarian selamat datang Gending Sriwijaya dan drama musikal Riwayat Hidup Budha Gautama.
Berdasarkan pantauan Tempo Sabtu sore, area Candi Borobudur telah banyak didatangi umat Budha, pemuka agama Budha, maupun wisatawan. Panggung acara terletak di pelataran Candi Borobudur. Perayaan Hari Waisak tahun ini mengambil tema Pencerahan untuk Kebahagiaan dalam Diri Masing-masing, sedangkan subtema adalah Buddha Dharma dan Pancasila Buddhis Menuntutn Hidup dalam Kebijaksanaan.
Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan kantor unit Taman Wisata Candi Borobudur, Aryono Hendro, mengatakan sebelum puncak peringatan Hari Raya Waisak, ada ritual atau upacara sakral pada 19 Mei 2016. Di antaranya ritual mengambil air suci dari mata air murni di Jumprit, Kabupaten Temanggung. Air suci tersebut disimpan di Candi Mendut, yang letaknya tak jauh dari Candi Borobudur. Bagi umat Buddha, air merupakan unsur penting untuk prosesi Wisak. Mereka percaya air punya makna mengalirkan kebaikan.
Selain itu, akan ada ritual biksu menyalakan obor Waisak. Sumber api abadi berada di Mrapen, Desa Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Seperti air suci, api ini juga akan disimpan di Candi Mendut sebelum puncak perayaan Waisak di Borobudur. Api melambangkan cahaya yang menghapuskan kesuraman dan membawa terang. Selain itu, cahaya juga berarti pengetahuan dalam kehidupan yang gelap. Api membersihkan kotoran batin dengan cara membakarnya.
Menurut Aryono, detik-detik puncak peringatan Waisak berlangsung pada Ahad, 22 Mei, pukul 04.14.06. “Sebanyak 600 Buddhist muda disiapkan Walubi untuk mengamankan pelaksanaan Hari Raya Waisak,” Selasa lalu.
AMIRULLAH | SHINTA MAHARANI
Baca juga:
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Geger Reklamasi Pantai: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan