TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan kemitraan antara ASEAN-Rusia dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian serta kesejahteraan dunia. Hal tersebut disampaikan dalam Sesi Pleno ASEAN-Russia Commemorative Summit di Radisson Blu Resort & Congress Centre, Sochi, Rusia, Jumat, 20 Mei 2016.
Hingga saat ini, kemitraan ASEAN-Rusia telah memasuki usia 20 tahun. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membicarakan ihwal perdamaian dunia. Menurutnya, banyak konflik yang terjadi di dunia sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan. "Sudah waktunya semua negara di dunia mencegah dan menyelesaikan konflik," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat,20 Mei 2016.
Presiden menyatakan bahwa Indonesia menilai pentingnya bangunan arsitektur kawasan yang dapat menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Inisiatif tersebut, kata Jokowi, telah disampaikan Indonesia pada East Asian Summit.
Jokowi berujar, Indonesia dan ASEAN berharap dapat berkolaborasi dengan Rusia untuk mewujudkan bangunan arsitektur kawasan, sentralitas, dan kepemimpinan ASEAN. "Sebuah arsitektur yang menonjolkan prinsip-prinsip terbuka, transparan dan inklusif; menghormati kedaulatan dan integritas negara lain; mengutamakan dialog dalam penyelesaian masalah; serta menghormati hukum internasional," ujarnya.
Selan itu, dalam pertemuan tersebut Jokowi juga memberikan pandangan umum mengenai konflik yang terjadi di Suriah. Jokowi menegaskan bahwa Konflik tersebut, harus diakhiri lantaran terlalu banyak korban yang jatuh akibat dari konflik itu. "Ekstrimis semakin meningkat karena konflik berkelanjutan dan mendorong migrasi yang besar hingga menyebabkan krisis kemanusiaan", katanya.
Untuk mengatasi hal itu, Jokowi menekankan adanya dialog politik secara inklusif serta jaminan bantuan kemanusiaan. "Stabilitas dan perdamaian di Suriah juga harus diwujudkan karena berkontribusi terhadap stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah dan dunia," ujarnya.
ABDUL AZIS | ANTARA