TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini baru pulang dari New York membahas konferensi perkotaan internasional atau PrepCom 3 UN Habitat. Risma membawa kabar gembira bahwa konferensi perkotaan yang awalnya digelar di Quito, Ekuador kemungkinan akan dipindahkan ke Surabaya.
“Kemungkinan UN Habitat itu akan digelar di Surabaya,” kata Risma di Kejawan Lor, Jumat, 20 Mei 2016. Penyebabnya gempa berskala 7,8 Richter melanda pada pertengahan April 2016. “PBB bilang ada kemungkinan begitu."
Adapun konferensi Habitat adalah sebuah forum bagi negara-negara yang memiliki kepedulian akan permasalahan perkotaan. Forum ini sudah diadakan dua kali, yaitu Konferensi Habitat I di Vancouver, pada 1976, dan Konferensi Habitat II di Istanbul pada 1996.
Saat di New York, Risma sempat menyampaikan presentasinya tentang konsep perdamaian dan pembangunan yang melibatkan warga di Kota Surabaya. Dia membandingkan dengan para wali kota negara lain yang justru banyak membawa isu rasial, pengungsian, dan macam-macam yang terjadi di berbagai negara. Mereka meminta persoalan itu ditangani oleh PBB.
Risma bercerita ia sempat satu panel dengan Wali Kota Barcelona yang juga menyampaikan isu-isu yang lagi marak di berbagai negara. “Apa-apa PBB, apa-apa PBB. Kan tidak bisa seperti itu,” tutur dia. Risma berpendapat untuk menyelesaikan masalah perkotaan semestinya melibatkan masyarakat. “Mudah-mudahan konsep perdamaian di Surabaya menjadi percontohan di negara lain."
Risma menuturkan semula ia mendapat informasi jumlah tamu dalam konferensi perkotaan tersebut sebanyak 4 ribu orang. Belakangan, ia mendapat dari kedutaan besar Amerika bahwa pesertanya membludak antara 6-7 ribu. Buru-buru, Risma segera mengabarkan kepada stafnya di Surabaya. Lantaran itulah Risma berharap warga Kota Surabaya, terutama warga nelayan di pesisir Kota Surabaya bisa mempersiapkan diri untuk menyambut tamu-tamu itu.
MOHAMMAD SYARRAFAH