TEMPO.CO, Magelang - Biksu Buddha Tibet asal Nepal, Geshe Tenzin Zopa, mengatakan Borobudur adalah monumen suci yang punya sumbangan besar bagi dunia. Bagi penganut Buddha, lebih mudah terhubung dengan Borobudur yang lekat dengan ajaran-ajaran Buddha. Sebab, mereka belajar.
"Tapi masyarakat umum tidak bisa langsung terhubung," kata Geshe ketika berbicara pada Borobudur International Buddhist Conference di Concourse Taman Wisata Candi Borobudur, 19 Mei 2016.
Dia menyarankan pengelola Borobudur untuk menyediakan banyak kutipan yang berisi ajaran-ajaran Buddha di sekitar candi. Kutipan itu tidak harus agamis, tapi bermuatan universal agar semua orang gampang mempelajarinya.
Dengan begitu, wisatawan tidak sekadar melihat relief candi, melainkan mengerti ajaran Buddha, yakni kebijaksanaan. Geshe Tenzin mencontohkan kutipan yang puitis dari cendekiawan Buddhist dari India, Shantideva.
Kutipan itu bunyinya kemarahan sesaat menghancurkan bermiliar-miliar kebajikan yang manusia pupuk. "Kutipan jadi pengingat untuk menjembatani ajaran-ajaran Buddha yang universal," ujar Geshe Tenzin.
Selain kutipan, ia menyarankan dibuatnya pusat studi tentang peran penting Borobudur yang relevan bagi perdamaian dunia. Itu bisa dimulai dengan kursus berkala atau pelatihan tentang nilai-nilai Borobudur.
SHINTA MAHARANI
Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh dengan Cangkul: Inilah 3 Setan Pemicunya
Kasus Kopi Maut: Gawat, Ini Alasan Jessica Bisa Lepas!