TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan ruas jalan tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, kini sudah memasuki tahap pembersihan. Lahan itu sebelumnya merupakan milik warga, tapi sudah dibebaskan. Proyek jalan bebas hambatan dengan panjang sekitar 75 kilometer ini merupakan bagian dari 47 proyek strategis yang dicanangkan pemerintah pusat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Jalan Tol Batang-Semarang Wijayanto di Batang, Rabu, 18 Mei 2016, mengatakan tahapan ini merupakan bagian untuk menuju pembangunan fisik.
"Rencananya, Presiden Jokowi meletakkan batu pertama tahap pembangunan jalan tol Batang- Semarang seksi I," kataWijayanto. Hingga kini PPK telah menyelesaikan pembebasan lahan milik warga di tujuh dari 26 desa/kelurahan Kecamatan Warungasem, Kandeman, dan Batang.
"Lahan milik warga di tujuh desa yang sudah dibebaskan tersebut ialah Cepagan, Banjiran, Pasekaran, Cepokokuning, Lawangaji, Tragung, dan Tegalsari," ucapnya.
Warga Batang, Edo Muslihun, mengatakan seharusnya pemerintah memprioritaskan proses pembebasan lahan dulu sebelum melakukan pembangunan konstruksi. "Hingga kini, banyak lahan milik warga yang akan dibangun jalan tol, tapi belum tuntas pembebasannya. Kami berharap, pemerintah memprioritaskan pembebasan lahan," katanya.
Warga lainnya, Iwan, mengatakan pemerintah harus serius merealisasikan pembangunan konstruksi jalan tol ini. "Jangan sampai pembangunan konstruksi jalan tol sebatas wacana serta pembebasannya terus tertunda. Kami minta proses pembangunan jalan tol segera terealisasi dan tidak lagi sebatas pernyataan yang tidak diwujudkan," ucapnya.
ANTARA