TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Junimart Girsang mengapresiasi terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar yang digelar di Nusa Dua, Bali, 17 Mei 2016.
"Kami mengucapkan selamat kepada Novanto yang terpilih sebagai Ketua Umum Golkar. Kedua kami ucapkan selamat kepada Golkar yang berhasil menyelenggarakan munaslub," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 17 Mei 2016.
Setya Novanto terpilih menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin untuk periode 2016-2019. Keputusan itu ditetapkan setelah Ade Komarudin alias Akom yang mendapat suara 173 di putaran pertama, memutuskan mundur. Dengan mundurnya Akom, Novanto yang memperoleh 277 suara di putaran pertama, menjadi pemenangnya.
Junimart berharap Golkar bisa menjadi partai percontohan di bawah kepemimpinan Novanto, mengingat Golkar merupakan salah satu partai tertua di Indonesia. "Saya berharap tanpa melihat latar belakang seseorang, bagi saya ini yang terbaik dari yang baik, dan ini bagian dari hasil pemilihan seluruh kader yang berhak memberikan suaranya," ucapnya.
Terkait dengan latar belakang Setya yang pernah tersandung kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo beberapa waktu silam, menurut Jumirat, hal tersebut bukan halangan untuk terpilih menjadi ketua umum partai karena itu keputusan internal. "Saya kira tidak ada hubungan dengan putusan MKD dan partai. Itu murni internal partai. MKD juga tidak ada pengaruhnya," ucapnya.
Berikut ini perolehan suara calon Ketua Umum Golkar dalam pemilihan yang berlangsung sejak pukul 02.00 WIB.
1. Setya Novanto: 277 suara
2. Ade Komarudin: 173 suara
3. Airlangga Hartarto: 14 suara
4. Mahyudin: 2 suara
5. Priyo Budi Santoso: 1 suara
6. Aziz Syamsuddin: 48 suara
7. Indra Bambang Utoyo: 1 suara
8. Syahrul Yasin Limpo: 27 suara
ABDUL AZIS