TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Rano Karno menegaskan tetap melanjutkan pembentukan Bank Banten. Rano menyampaikan hal ini setelah menghadiri acara Workshop Integritas di gedung KPK, Selasa, 17 Mei 2016. "Bank Banten, Insya Allah lanjut," ujarnya, Selasa, 17 Mei 2016.
Selain itu, Rano juga mengatakan tetap akan mengakuisisi Bank Pundi untuk menggantikannya dengan Bank Banten. "Akuisisi Bank Banten masih berjalan," katanya.
Pembentukan Bank Banten sempat terhenti setelah mencuatnya kasus dugaan suap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banten. Kasus ini bermula saat KPK menangkap tangan Direktur Utama PT Banten Global Development Ricki Tampinongkol saat menyuap dua anggota DPRD Banten. Dua legislator itu bernama S.M. Hartono dan Tri Satriya Santosa alias Soni.
Hartono berasal dari Fraksi Partai Golkar dengan jabatan Wakil Ketua DPRD Banten, sedangkan Soni merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPRD Banten. Ricki bersama kedua legislator sudah dijadikan tersangka dalam kasus suap Bank Banten.
Sambil membantah adanya korupsi, Rano mengatakan pembentukan Bank Banten tetap dilanjutkan. Sebab, menurut dia, rencana pembentukan bank sudah dibuatkan peraturan daerahnya sejak 2012 dan telah masuk Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Rano pernah mengatakan, pada 2013, telah dibentuk peraturan daerah lagi tentang penyertaan modal untuk pembentukan Bank Banten melalui Bank Jawa Barat Banten (BJB). "Tapi, kan, kemarin Kementerian Dalam Negeri memberikan catatan untuk ditunda. Ditunda dalam kaitan untuk dilakukan evaluasi. Nah, itu kami tunggu saja," ujar Rano, Kamis, 7 Januari 2016.
ARIEF HIDAYAT