TEMPO.CO, Banda Aceh - Gubernur Zaini Abdullah memaparkan kondisi Provinsi Aceh pascakonflik dan tsunami kepada delegasi militer dari beberapa negara. "Aceh telah sepenuhnya pulih dan sudah saatnya para investor berinvestasi di Aceh yang sangat strategis," ujar Gubernur dalam jamuan makan pada Senin, 16 Mei 2016.
Menurut dia, dunia internasional telah berperan besar dalam proses pemulihan Aceh. Banyak negara mengirimkan militernya untuk membantu pemulihan Aceh pascatsunami. Bahkan, sepanjang 2005-2009, lebih dari Rp 50 triliun dana internasional mengalir ke Aceh untuk biaya rekonstruksi.
Zaini menuturkan banyak hal yang bisa diinvestasikan di Aceh. Dari sungai yang arusnya deras dan cocok untuk dikembangkan sebagai listrik tenaga hidro hingga wisata laut yang diklaim lebih indah daripada di Eropa. "Aceh lebih cantik daripada Eropa. Ini wilayah yang asli," ujarnya.
Kolonel Andrian Cambell Black dari Inggris menyebutkan Aceh adalah daerah yang luar biasa. Semua negara terperangah melihat Aceh begitu cepat pulih mesti dilanda konflik berkepanjangan dan diluluh-lantakkan tsunami. "Sangat luar biasa melihat Aceh seperti ini," tuturnya.
Cambell berujar sangat ingin berkunjung ke berbagai wilayah di Aceh, termasuk ke Museum Tsunami dan PLTD Apung, dua obyek wisata tsunami yang dipromosikan Gubernur Zaini. "Percayalah. Bukan hanya kami, sangat banyak orang di luar yang juga sangat ingin datang ke Aceh," ucapnya.
Dalam jamuan makan, para delegasi militer disuguhi makanan tradisional Aceh, seperti kuah asam keueng, ayam tangkap, keumamah, asam tirom, dan kerupuk meuling. Gubernur duduk dengan diapit Campbell dan General Alejandro Itturia Luna dari Meksiko.
Melalui pertemuan bersama atase militer antarnegara itu, Gubernur Zaini berharap bisa memperkuat jalinan persahabatan antara Indonesia dan negara lain.
ADI WARSIDI