TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan tidak keberatan atas keputusan Partai Golkar yang keluar dari Koalisi Merah Putih. Kata Fadli, keputusan tersebut sudah diantisipasi sehingga tidak mengagetkan.
"Ini dinamika politik yang biasa. Kami tidak merasa kehilangan atau kesepian," kata Fadli Zon seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPR, Selasa, 17 Mei 2016.
Menurut Fadli, Partai Gerinda tetap merasa ramai bersama rakyat yang mendukungnya. "Menurut saya, ini jalan yang baik bagi Gerindra untuk memenangkan pemilu 2019."
Salah satu keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua Convention Center, Bali, Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih.
Sekretaris Sidang Komisi Munaslub yang membahas sikap politik, Siti Aisyah, menyatakan sudah ada kesepakatan pembatalan keputusan Musyawarah Nasional Golkar 2014 mengenai posisi partai beringin di koalisi non-pemerintah. “Dicabut,” kata Siti Aisyah, Senin malam, 16 Mei 2016.
Koalisi Merah Putih terbentuk saat menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden lalu. Koalisi itu mendukung pasangan Prabowo dan Hatta Radjasa. KMP beranggotakan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Partai Amanat Nasional, setelah dipimpin Zulkifli Hasan, merapat ke pemerintahan Jokowi-JK yang didukung Koalisi Indonesia Hebat. Partai Persatuan Pembangunan juga melakukan hal yang sama, terutama setelah dipimpin Muhammad Romahurmuziy. Apalagi salah seorang kadernya, Lukman Hakim Saifudin, menjadi Menteri Agama.
Dengan begitu, Koalisi Merah Putih hanya tersisa Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
DEWI SUCI RAHAYU | HUSSEIN ABRI