TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dipastikan dilakukan dalam dua putaran. Calon yang lolos putaran pertama ialah Ade Komarudin dan Setya Novanto.
Calon nomor urut satu, Ade Komarudin, meraih 173 suara, sementara calon nomor dua, Setya Novanto, mengumpulkan 277 suara.
Aziz Syamsuddin mencoba menjadi kuda hitam. Calon nomor urut enam ini meraih 48 suara.
Adapun calon lainnya, yakni Airlangga Hartarto mendapat 14 suara, Mahyudin 2 suara, Priyo Budi Santoso 1 suara, Indra Bambang Utoyo 1 suara, dan Syahrul Yasin Limpo 27 suara. Jumlah yang tidak sah ada 11 suara.
"Suara ini tidak sah karena menyontreng, bukan melingkari nomor," kata Ketua Pimpinan Munaslub Nurdin Halid di Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa, 17 Mei 2016. Selain itu, penyebabnya karena salah tempat saat memberi tanda lingkaran.
Total ada 554 suara yang diperebutkan delapan calon ini. Merujuk peraturan yang ada, minimal para calon harus mendapat 30 persen suara atau 167 suara.
Bila hanya ada satu calon yang meraih 30 persen lebih suara, dapat diputuskan langsung sebagai pemenang. Tapi, jika ada lebih dari satu calon yang meraih 30 persen, akan ada putaran kedua.
AHMAD FAIZ