Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Bangun Pemecah Gelombang Apung di Candidasa  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
REUTERS/Daniel Munoz
REUTERS/Daniel Munoz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun pemecah gelombang (breakwater) apung sepanjang 150 meter di Pantai Candidasa, Bali. Proyek itu rencananya digarap Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Sueta mengatakan, selama ini, pembangunan pengaman pantai dilakukan menggunakan teknologi konvensional. Ia berharap, teknologi baru yang dibawa tim Balitbang Kementerian PUPR dapat mengatasi masalah infrastruktur di Bali.

“Selaras dengan kebijakan pembangunan daerah pesisir, pembangunan wahana apung dapat dibangun tanpa harus melakukan reklamasi dan merusak lingkungan,” kata Sueta dalam siaran persnya, Senin, 16 Mei 2016.

Menurut Sueta, pembangunan breakwater sangat dibutuhkan karena limpasan gelombang, khususnya saat musim gelombang tinggi, mengakibatkan erosi di Pantai Candidasa. Erosi tersebut mengkhawatirkan karena mengancam potensi pariwisata Candidasa. Untuk itu, kata dia, Pantai Candidasa memerlukan struktur pengaman pantai untuk melindungi kawasan wisata, sekaligus menciptakan perairan yang tenang.

Sueta mengatakan breakwater dengan teknologi apung dipilih karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan teknologi konvensional. Salah satu keunggulan teknologi apung itu dapat menekan biaya pengeluaran bi8la dibandingkan dengan teknologi konvensional. Keunggulan lainnya, tidak terpengaruh kondisi tanah yang buruk dan dapat dipindah-pindah.

Kepala Balitbang Kementerian PUPR Arie Setiadi berharap, dibangunnya pereduksi gelombang di Candidasa dapat mengurangi impact gelombang terhadap pesisir pantai. Breakwater ini, kata dia, dapat digunakan untuk pengisian pasir yang lebih terukur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arie menjamin, penggunaan teknologi apung hasil pengembangan tim Balitbang PUPR tidak banyak mempengaruhi pariwisata. Sebab, dengan teknologi ini, sirkulasi air dan migrasi ikan tidak terganggu, mengingat Pantai Candidasa merupakan salah satu lokasi wisata potensial di Bali.

Arie melanjutkan, pembangunan pemecah gelombang apung juga dapat mengurangi hanyutnya pasir eksisting yang disebabkan oleh ombak. “Aspek lingkungan menjadi perhatian khusus agar pembangunan tidak merusak lingkungan,” ujar Arie.

Selain pemecah gelombang apung di Candidasa, Balitbang Kementerian PUPR telah merencanakan beberapa pembangunan wahana apung di Bali. “Kami juga akan mengembangkan resor apung ramah lingkungan di Buleleng untuk meminimalisasi reklamasi,” ucap Arie.

Pembangunan pemecah gelombang apung di Candidasa masuk rencana kerja Kementerian PUPR 2016, yang tengah menerapkan teknologi modular wahana apung di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Cilacap, Semarang, Buton dan Yapen, serta Papua. Rencananya, wahana apung disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.

MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, yang ditanami bibit bakau pada Selasa, 12 Desember 2023 (Dok. eFishery dan Bale Mangrove)
Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.


Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Rumah seorang warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, pesisir Karawang hancur setelah dihantam ombak dan abrasi. TEMPO/Hisyam Luthfiana
Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi


Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Pantai Manula, Bengkulu. Traveling. Com
Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.


Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Seorang nelayan Suku Laut Kojong Lingga melaut di pesisir merek ayang terancam tambang pasir. Foto: Yogi Eka Sahputra
Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya


Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Sekelompok bulung pelikan berkumpul di pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.


Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.


Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Suasana jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.


Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Wisatawan asing membawa papan surfing di pinggiran pantai wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu 14 Desember 2022. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 wisatawan asing mulai ramai mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.


Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Atap rumah yang hanyut akibat fenomena abrasi di pesisir Pantai Boulevard, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Istimewa
Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?


Abrasi di Amurang Minahasa, Peneliti BRIN Sebut Sejumlah Faktor Penyebab

18 Juni 2022

Kondisi di sekitar Pantai Boulevard, Teluk Amurang, Minahasa Selatan, pasca-abrasi yang terjadi pada Rabu, 15 Juni 2022. (ANTARA/HO-BRIN)
Abrasi di Amurang Minahasa, Peneliti BRIN Sebut Sejumlah Faktor Penyebab

Sejumlah faktor diduga sebagai penyebab abrasi atau longsoran di Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, 15 Juni lalu.