TEMPO.CO, Bojonegoro - Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan menghadiri Apel Tekad Bela Negara dan Revolusi Mental di Stadion Letjen Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, 9 Mei 2016.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Hari Kristianto, menjelaskan pihak protokol kenegaraan telah memastikan kehadiran JK.
“Gladi bersih persiapan Apel Bela Negara dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro Suyoto,” kata Hari kepada Tempo, Senin, 17 Mei 2016.
Hari menjelaskan, pelaksanaan Apel Bela Negara diproyeksikan diikuti 15 ribu hingga 20 ribu warga Bojonegoro. Acara apel diawali dengan Senam Merah Putih oleh siswa-siswi Sekolah Dasar di Bojonegoro.
Acara dilanjutkan Ikrar Merah putih dan menyanyikan lagu Padamu Negeri, yang disusul pidato sambutan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Adapun Bupati Bojonegoro Suyoto memimpin pembacaan deklarasi Bela Negara. Jusuf Kalla menyampaikan pidato tentang bela negara sebelum acara ditutup.
Menurut Hari, juga hadir sejumlah menteri dan pejabat tinggi lainnya, di antaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamiard Ryacudu, Kepala Badan Intelejen Negara Sutiyoso, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Bakal datang pula para pejabat daerah, yakni Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiaji dan Pangdam Brawijaya Mayor Jenderal TNI Sumardi juga dipastikan hadir.
Wapres JK dan rombongan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa pagi. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Sumarmo, Maospati, Madiun. Selanjutnya mereka naik tiga helikopter Super Puma menuju Bojonegoro yang langsung mendarat di Stadion Letjen Soedirman.
Sebanyak 480 kepala desa dan lurah di Bojonegoro diwajibkan hadir. Masing-masing desa dan kelurahan diminta mengirimkan 15 hingga 20 orang utusan guna menghadiri acara itu. “Ya, warga desa diharuskan hadiri Apel Bela Negara,” ujar Soleh, warga Desa Kebun Agung, Kecamatan Padangan. Ada pula perwakilan dari pondok pesantren, siswa-siswi Sekolah Menengah Atas dan sederajat serta mahasiswa. Pejabat dan pegawai instansi pemerintah juga diwajibkan hadir.
SUJATMIKO