TEMPO.CO, Jakarta - Nama Setya Novanto paling banyak disebut saat pembacaan pandangan umum Dewan Pengurus Daerah I Partai Golkar untuk menanggapi laporan pertanggungjawaban Aburizal Bakrie dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa DPP Golkar di di Nusa Dua Convention Center, Bali. Sebagian besar pengurus provinsi menyebut Setya sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar yang mereka dukung.
Lanjutan pandangan umum DPD I hari ini dimulai dari Provinsi Jambi. Mereka secara terang-terangan mendukung Setya Novanto sebagai ketua umum. "Menyetujui Setya Novanto sebagai ketua umum dan Golkar mendukung pemerintah," kata Zurman Manaf selaku perwakilan Jambi di Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin, 16 Mei 2016.
Selain Jambi, giliran DPD I Nusa Tenggara Barat dan Riau serta organisasi sayap Golkar menyatakan dukungan kepada Ketua Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat itu. "Setelah beristikarah, kami usulkan Setya Novanto," kata perwakilan DPD Nusa Tenggara Barat saat membacakan pandangan umumnya.
Sebetulnya, sejak awal, peserta munaslub telah menyepakati tidak menyebut nama calon ketua umum yang didukung saat pembacaan pandangan umum. Tapi pengurus DPD I tidak mengindahkannya.
Penyebutan nama calon ketua umum itu menuai interupsi peserta munaslub. Beberapa peserta menyatakan keberatan atas penyebutan nama Setya tersebut. "Jangan sebut nama," kata seorang peserta sambil berteriak kepada pemimpin munaslub.
Ketua Pimpinan Munaslub Nurdin Halid dan Ketua Komite Etik Fadel Muhammad berusaha menengahi hal tersebut. Meski begitu, keduanya seolah memberi ruang kepada DPD I untuk tetap menyebut nama calon ketua umum yang mereka dukung. "Kami hanya imbau tidak sebut nama, tapi kalau mau, itu hak orang per orang," tuturnya.
Kejadian Senin ini berbeda dengan sidang paripurna sebelum diskors, Ahad malam lalu. Dalam pandangan umum malam itu, para perwakilan DPD I dan organisasi sayap kompak tidak menyebut nama calon ketua umum.
AHMAD FAIZ