TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran yang terjadi di Pasar Plered, Cirebon, Jwa Barat, mengakibatkan kerugian hingga miliaran rupiah. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Pasalaran, Uus Ruhyat, meminta pemerintah daerah membangun pasar darurat. ”Ratusan kios terbakar,” kata Uus saat dihubungi pada Ahad, 15 Mei 2016. ”Kerugian yang diderita para pedagang mencapai Rp 100 miliar.”
Pasar Pasalaran yang berlokasi di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, atau lebih dikenal dengan Pasar Plered, terbakar pada Sabtu, 14 Mei 2016, sekitar pukul 18.30. Api baru bisa padam saat hujan deras mengguyur wilayah Cirebon, semalam.
Uus mengatakan kerugian yang dialami pedagang sangat besar. Soalnya, sehari sebelumnya, para pedagang baru saja berbelanja kebutuhan untuk berjualan menjelang Ramadan. Saat ini pedagang berjualan di depan pasar yang terbakar. Pedagang pun meminta pemerintah membangun pasar darurat di sekitar terminal, yang letaknya tak jauh dari Pasar Plered. ”Kami berharap, pemerintah daerah bisa segera membangun kembali pasar permanen,” ucap Uus.
Dia mengungkapkan kebakaran itu bermula dari kompleks D, yaitu kios yang menjual bumbu dan sayuran. Mengetahui ada api di salah satu kios, sejumlah pedagang dan petugas keamanan mencoba membuka kios yang sudah tutup tersebut. Namun usaha mereka gagal. Api dengan cepat membesar dan merembet ke kios lainnya.
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra menyatakan akan meminta dinas terkait untuk segera datang ke pemerintah pusat guna menyampaikan masalah tersebut. ”Terutama berkoordinasi terkait dengan anggaran,” tutur Sunjaya.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.
IVANSYAH