Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Khofifah: Hukuman Kebiri Tak Memotong Kelamin

image-gnews
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara "Talkshow Perempuan dan Inovasi" di Gedung Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, 26 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menanggapi kekhawatiran aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan masyarakat yang tak setuju dengan opsi hukuman tambahan berupa kebiri bagi pelaku pedofilia atau kekerasan seksual pada anak oleh orang dewasa karena dianggap melanggar HAM.

Menurut dia, opsi hukuman tambahan berupa kebiri itu merupakan kebiri kimiawi dan tidak permanen. Kebiri kimiawi tidak memotong alat kelamin namun mematikan sementara saraf libido dan bisa dilakukan secara medis.

"Jadi tidak sampai menghentikan kemungkinan berketurunan karena kebiri kimiawi ada masanya. Berapa tahun, nanti hakim yang memutuskan," kata Khofifah usai peringatan deklarasi laskar anti-narkoba Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Pendopo Agung, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu 15 Mei 2016.

Hukuman kebiri kimiawi tersebut sudah diatur dalam rancangan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang sudah selesai disusun dan akan diusulkan Presiden Joko Widodo ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kementerian Sosial termasuk penyusun dan pengkaji usulan Perppu tersebut bersama kementerian dan lembaga negara lainnya seperti Menteri Hukum dan HAM, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Baca: Jokowi Setuju Hukuman Kebiri, Begini Kata Ulama Islam

Jika disetujui DPR, maka Perppu itu akan menggantikan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun. 2002 tentang Perlindungan Anak.

Khofifah menjelaskan dalam rancangan Perppu yang dimaksud, hukuman kebiri kimiawi itu salah satu opsi hukuman tambahan selain hukuman pokok pidana penjara maksimal yang semakin diperberat. Hukuman maksimal pidana penjara bagi pelaku kekerasan seksual pada anak sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak yang masih berlaku adalah 15 tahun dan dalam rancangan Perppu diperberat menjadi penjara 20 tahun, seumur hidup, atau hukuman mati.

"Hukuman itu akan diterapkan jika ada hal-hal yang melingkari  proses kejahatan seksual misal ada penganiayaan sampai pembunuhan," tutur dia.

Selain opsi tambahan hukuman berupa kebiri kimiawi, dalam rancangan Perppu, juga diusulkan opsi tambahan lain untuk membuat efek jera bagi pelaku pedofilia. "Bisa memberikan chip atau mempublikasikan identitas pelaku," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU ini. Bisa juga mendeteksi pelaku dengan menggunakan sistem sidik jari digital atau finger print.

Baca: Chip untuk Pemerkosa, Kapolri: Tak Bisa Dipasang Sembarangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chip yang dimaksud akan diberikan pada pelaku pedofilia agar terdeteksi mobilitasnya. Sedangkan publikasi wajah dan identitas pelaku bisa dilakukan di tempat-tempat umum agar jadi perhatian masyarakat.

Menurut Khofifah, Indonesia yang sudah darurat kekerasan seksual pada anak patut meniru hukuman di negara-negara lain yang sudah lama menerapkan hukuman kebiri kimiawi dan mempublikasikan pelaku pedofilia diantaranya Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Norwegia, Denmark, Swedia, dan Korea Selatan. "Saya pernah melihat di salah satu negara bagian AS, foto predator (anak) dipasang di SPBU," katanya.

Baca juga: Pelaku Pencabulan di Lumajang 'Ditawari' Hukuman Kebiri

Selain pemberatan hukuman, isi rancangan Perppu juga mengamanatkan agar layanan perlindungan anak dan tempat pengaduan kekerasan terhadap anak semakin didekatkan dan diperluas.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

11 jam lalu

Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan calon presiden Prabowo Subianto Sabtu, 17 Februari 2024/dok tim media Khofifah
Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.


Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

3 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.


Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

10 hari lalu

Erwin Aksa. ANTARA/ Dhoni Setiawan
Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.


Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

21 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur


Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

22 hari lalu

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa berbicara dalam Debat Publik I Pilgub Jatim di Gedung Dyandra Convetion Center, Surabaya, Jawa Timur, 10 April 2018. ANTARA/Zabur Karuru
Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.


Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

23 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin,  25 Maret 2024. ANTARA/HO-PDIP
Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

Sekjen PDIP mengatakan komunikasi politik dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik di Pilkada 2024.


Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

23 hari lalu

Mensos Tri Rismaharini menyapa anak-anak panti asuhan di Batam setelah menyerahkan kartu identitas anak (KIA) di Kantor Kejaksaan Negeri Batam, Rabu, 24 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

Survei Acurrate Research and Consulting Indonesia ini menyebutkan peluang Khofifah, Risma, Cak Imin di bursa Pilkada Jatim 2024.


Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim Bantah Partainya Rayu Khofifah

23 hari lalu

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Dok Muslimat NU
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim Bantah Partainya Rayu Khofifah

Said Abdullah mengaku tengah merayu Khofifah. Namun, hal itu dibantah oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim. Begini katanya.


Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah Emoh Maju di Pilkada Jatim: Bajunya Tidak Pas

23 hari lalu

Said Abdullah memulai karier menjadi anggota DPR/MPR RI pada periode 2004-2009 dan berlanjut hingga periode 2009-2014 serta periode 2019-2024. Politisi PDIP ini juga pernah menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Dok. DPR
Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah Emoh Maju di Pilkada Jatim: Bajunya Tidak Pas

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah enggan maju di Pilkada Jatim. Namun, politikus partai banteng ini mengaku malah tengah merayu Khofifah.


Khofifah Bersiap Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Dukungan TKD Prabowo-Gibran hingga Relawan Tapal Kuda

29 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khofifah Bersiap Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Dukungan TKD Prabowo-Gibran hingga Relawan Tapal Kuda

Khofifah Indar Parawansa ingin kembali maju di Pilkada Jawa Timur 2024