TEMPO.CO, Nusa Dua - Fadel Muhammad, Ketua Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, mengaku punya cara sendiri untuk memantau kecurangan tim sukses para calon. Ia tak menampik banyak laporan masuk ke Komite Etik yang isinya saling menjatuhkan satu sama lain.
"Kami sudah memanggil dan memeriksa perwakilan tim sukses untuk verifikasi laporan," kata Fadel Muhammad, Sabtu malam, 14 Mei 2016.
Fadel menyebutkan para tim etik bekerja sejak pagi hingga sore untuk memeriksa satu per satu laporan yang ada. Dari hasil pemeriksaan, Fadel mengatakan tidak ada transaksi uang yang dilakukan secara langsung, seperti yang selama ini ramai dituduhkan tim sukses. Setya Novanto dan Ade Komarudin menjadi dua calon yang paling sering diduga mengumpulkan anggota-anggota DPD I dan DPD II.
Hasil pemeriksaan juga memutuskan ada anggota panitia pengarah maupun pelaksana yang dipecat. Alasannya, mereka merangkap sebagai tim sukses calon ketua umum.
Cara lain, kata Fadel, tim Komite Etik meminta, dalam dua hari terakhir penyelenggaraan Munaslub Golkar, para calon ketua umum menjaga sikap agar tidak didiskualifikasi. Pertama, para calon dilarang bertemu dengan para pemegang hak pilih. Kedua, dilarang berinteraksi apa pun dengan peserta dan melakukan hal-hal yang menyebabkan diskualifikasi. "Kami pasang satgas, intel di mana-mana," tutur Fadel.
AHMAD FAIZ