TEMPO.CO, Nusa Dua - Lambang Golkar di satu layar berukuran 20 x 6 meter dan dua layar 7 x 6 meter berubah berwarna putih saat Presiden Joko Widodo mengucapkan kata “saya ingin blakblakan”. Penuturan itu keluar saat Jokowi membacakan pidato di panggung Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center.
Menggunakan batik cokelat berlengan panjang, Jokowi melanjutkan pidatonya di depan seribu kader Golkar. Ucapan keluar karena Jokowi gerah dengan banyaknya pertanyaan dan komplain yang datang kepada dia. "Bertanya kenapa Luhut dan Kalla mengumpulkan DPD Golkar?" kata Jokowi, Sabtu malam, 14 Mei 2016. Layar panggung pun bergantian berubah menjadi foto muka Kalla dan Luhut.
Jokowi juga menjawab pertanyaan itu. Pertama, dulu Luhut merupakan Dewan Pertimbangan Golkar. Adapun Kalla, Jokowi melanjutkan, merupakan mantan Ketua Umum Golkar. "Benar, enggak?" ujar Jokowi.
SIMAK: Dua Poros di Munaslub Golkar, JK Sebut...
Semua peserta dan tamu yang hadir tertawa terbahak mendengar “celotehan” Jokowi. Luhut juga tersenyum mendengar ucapan presiden tersebut. Sedangkan Kalla diam memasang muka tegang tanpa senyum.
Namun Jokowi heran dengan datangnya pertanyaan dari jawaban yang dia beri. Kali ini berbeda, bertanya tentang posisi Istana dalam Munaslub Golkar. "Ya, saya jawab, di Jalan Merdeka Utara," tuturnya.
SIMAK: Jokowi Marah Namanya Dicatut Lagi Soal Golkar
Lagi, hadirin di dalam aula Nusa Dua terbahak mendengar ucapan pemimpin nomor satu di Indonesia tersebut. Jokowi melanjutkan dan meminta tidak ada pertanyaan lagi. Alasannya, kata Jokowi, saat ini dia berada pada Munaslub Golkar.
Munaslub Golkar berlangsung 14-16 Mei. Ada delapan calon ketua umum yang maju, yakni Setya Novanto, Aziz Syamsuddin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, dan Priyo Budi Santoso.
SIMAK: Nama Luhut Disebut, Istana Telpon Golkar Kubu Ade
Dari nama itu, hanya ada dua yang terkuat. Mereka adalah Novanto dan Ade. Novanto didukung Luhut, sedangkan Ade oleh Kalla.
Jokowi berharap Golkar, sebagai partai yang memiliki jam terbang tinggi dengan nama yang luas, bisa menjunjung tinggi politik dalam rangka meningkat kesejahteraan rakyat. Apalagi, kata dia, banyak tokoh dan politikus andal yang merupakan hasil kaderisasi Golkar. "Tapi saya tidak perlu sebutkan siapa," ucapnya.
HUSSEIN ABRI YUSUF