TEMPO.CO, Bandung - Pendaftaran peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan ditutup pada 20 Mei 2016. Di Bandung, jumlah pendaftar sejauh ini sebanyak 23.400 orang lebih banyak dari total kuota 40.400 peserta tes.
Panitia mengingatkan pendaftar untuk cermat dalam membaca petunjuk karena masih terjadi kasus kesalahan pengisian data.
Panitia SBMPTN lokal 34 Bandung bidang hubungan masyarakat, Soni A. Nulhaqim, menyebutkan panitia masih menemukan banyak calon peserta yang mengalami masalah akibat tidak teliti dalam proses pendaftaran secara online. “Seperti foto tidak tercetak, salah mengisi data, dan salah memilih jurusan,” kata Soni lewat siaran pers panitia, Sabtu, 14 Mei 2016.
Agar tidak melakukan kesalahan yang sama, calon peserta diminta membaca tata cara pendaftaran dengan seksama. Pose pada file foto yang diunggah, misalnya, adalah pose foto yang biasa digunakan untuk keperluan ijazah, rapor, atau dokumen resmi lainnya, dan harus berwarna. Adapun ukuran file pas foto tidak boleh lebih dari 100 kilobita.
Sejak dibuka pada 25 April 2016, jumlah pendaftar tes SBMPTN di panitia lokal bandung hingga Sabtu tengah hari, 14 Mei 2016, berjumlah 23.432 orang. Terdiri atas kelompok sains dan teknologi 8.614 orang, sosial dan humaniora 11.469 peserta, dan kelompok ujian campuran 3.349 pendaftar.
Pada SBMPTN 2016, panitia tidak hanya menyelenggarakan ujian tertulis dengan metode paper-based testing (PBT), tapi juga dengan metode computer-based testing (CBT) bagi kelompok ujian saintek dan soshum. Perbedaan kartu tanda peserta ujian CBT dan PBT terletak pada kolom lokasi ujian. Pada kolom tersebut tertera jenis pilihan ujian (CBT atau PBT) serta lokasi tempat peserta melaksanakan ujian.
Menurut Soni, peserta tes SBMPTN diwajibkan membawa kartu tanda peserta, fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi atau tanda lulus asli, serta alat tulis. Ujian SBMPTN berlangsung serempak pada 31 Mei 2016.
ANWAR SISWADI