Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Timpang Pemasukan, Komunitas Parkir Yogya Desak Revisi Tarif

image-gnews
Sebuah taman dijadikan lahan untuk parkir liar di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, (29/10). Berubah fungsi taman menjadi parkir liar ini dikarenakan oleh sejumlah oknum karena lokasinya berdekatan dengan pasar dan sekolah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Sebuah taman dijadikan lahan untuk parkir liar di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, (29/10). Berubah fungsi taman menjadi parkir liar ini dikarenakan oleh sejumlah oknum karena lokasinya berdekatan dengan pasar dan sekolah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Forum Komunitas Parkir Yogyakarta mendesak adanya revisi tarif retribusi parkir di wilayah Kota Yogyakarta. Alasannya, untuk menghindari ketimpangan antara pengelolaan parkir dengan sistem tempat khusus parkir (TKP) dan parkir tepi jalan umum (TJU). ”Terutama untuk parkir TJU yang selama ini mengacu peraturan daerah lama. Saat ini sudah tak relevan lagi sehingga perlu direvisi,” ujar Ketua Forum Komunikasi Parkir Yogyakarta, Hanarto, kepada Tempo, Jumat, 13 Mei 2016.

Adanya ketimpangan pemasukan parkir dengan dua model sistem di Kota Yogyakarta, menurut Hanarto, mencolok mana kala musim libur panjang. Dia menjelaskan, untuk parkir dengan model TKP, seperti yang diterapkan di Abu Bakar Ali, pendapatan yang diperoleh cenderung lebih tinggi karena tarif ditentukan sendiri kelompok dan bersifat progresif. Sedangkan pada sistem parkir TJU, tarif mengacu Peraturan Daerah (Perda) yang lama yakni Perda Nomor 19 Tahun 2009 tentang Tarif Parkir. Perda mengatur untuk kendaraan roda dua hanya Rp 1.000 dan roda empat Rp. 2.000.

Hanarto menurutkan, pada liburan panjang akhir pekan lalu, dalam sehari pendapatan parkir di TKP Abu Bakar Ali berkisar Rp 4 sampai 5 juta dalam sehari. Tarif per kendaraan bermotor roda dua Rp 2 ribu per unit. Pemasukan ini dibagi untuk sekitar 60 juru parkir. Sedangkan di parkir tepi jalan umum, dengan mengacu perda lama yang tarifnya untuk roda dua diatur Rp 1.000 per unit, pemasukannya cenderung stagnan. Itupun terpotong setoran langsung ke pemerintah.

Ketimpangan ini, menurut dia, dikhawatirkan memicu kecemburuan. ”Revisi tarif ini sudah kami usulkan sejak 2015 tapi tak kunjung dibahas. Kami berharap tahun ini bisa mulai dibahas,” kata dia.

Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Hasan Widagdo, mengakui jika di lapangan ketimpangan parkir akibat pengelolaan dua sistem ini bakal terjadi. ”Namun untuk merevisi tarif parkir DPRD belum berani, khawatir menabrak aturan dan kandas,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasan menuturkan, menguatnya usulan revisi tarif parkir belum dapat masuk ke program legislasi daerah karena belum ada kajian terkait produk hukum Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009. ”Dalam UU tersebut, parkir tepi jalan umum adalah hal yang seharusnya tak boleh terjadi. Karena itu, kami mempertimbangkan ulang revisi tarif untuk tepi jalan itu,” ujarnya.

Meskipun pemasukan melalui tarif parkir rata-rata tiap tahun di atas Rp 5 miliar, dan itu menggiurkan, DPRD menilai revisi tarif menjadi hal paling dilematis. Menurut Hasan, DPRD sudah mengusulkan sebelum revisi tariff. Namun, dia menilai,  pemerintah kota membenahi dulu sistem koordinasi pemanfaatan lahan-lahan parkir baru. ”Sehingga lama-lama parkir tepi jalan berkurang,” ujarnya.



PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

16 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

19 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

19 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

2 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.