Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1.849 Warga Baduy Rayakan Tradisi Seba Malam Ini  

image-gnews
Suku Baduy Dalam melakukan ritual bersih-bersih saat membawa hasil alam untuk diserahkan kepada pemerintah dalam ritual Seba Baduy, di Lebak, Banten, Jumat (2/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Suku Baduy Dalam melakukan ritual bersih-bersih saat membawa hasil alam untuk diserahkan kepada pemerintah dalam ritual Seba Baduy, di Lebak, Banten, Jumat (2/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.849 warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merayakan tradisi "Seba" pada Jumat malam ini, 13 Mei 2016, di Gedung Pendopo Rangkasbitung.

"Tradisi Seba tahun ini akan dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta tokoh Lebak yang berada di luar daerah," kata Kepala Sub-Bagian Pembinaan Pers dan Penerbitan Humas dan Komunikasi Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak, Aep Dian, Jumat, 13 Mei 2016.

Masyarakat Baduy Dalam dengan berpakaian putih-putih dan Baduy Penamping berpakaian hitam-hitam akan merayakan tradisi Seba. Perayaan tradisi Seba yang dilaksanakan pukul 20.00 WIB itu dihadiri oleh Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dan pejabat muspida.

Warga Baduy Penamping berangkat pukul 13.00 WIB dengan menggunakan kendaraan sebanyak 20 truk. Sedangkan masyarakat Baduy Dalam berangkat pukul 04.00 WIB dengan berjalan kaki menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer. "Kami berharap pelaksanaan Seba tahun ini sukses dan lancar," katanya.

Menurut dia, tradisi Seba yang dilaksanakan masyarakat Baduy merupakan wujud rasa syukur setelah panen hasil bumi selama setahun yang memberikan mereka kehidupan yang lebih baik. Selain itu, merupakan bentuk silaturahmi masyarakat Baduy dengan kepala daerah, yakni bupati dan gubernur sebagai Bapak Gede.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat Baduy, sejak zaman Kesultanan Banten, masih mempertahankan Seba secara turun-temurun. Pelaksanaan Seba ini, kata dia, setelah menjalani tradisi kawalu selama tiga bulan. Kawasan Baduy Dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikawartana, tertutup bagi wisatawan. "Kami mendorong perayaan tradisi Seba ini menjadikan ajang pariwisata masyarakat adat," ujarnya.

Tetua masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Saija, mengatakan perayaan Seba tahun ini dihadiri sebanyak 1.849 warga. Dalam perayaan seba ini, masyarakat Baduy akan menyerahkan hasil pertanian, di antaranya pisang, talas, gula aren, dan beras ketan kepada Bapak Gede.

Penyerahan hasil pertanian ini sebagai bentuk terima kasih kepada pemerintah daerah yang memberikan perlindungan kesejahteraan dan keamanan bagi masyarakat Baduy. "Kami terus menjalin silaturahmi dengan aparat pemerintah agar kemakmuran dan kesejahteraan dirasakan masyarakat Baduy," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

35 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

43 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.