TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pada bakal calon kepala daerah, Rabu, 11 Mei 2016. Salah satu yang mengikuti uji kepatutan ialah calon Gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Moein atau yang menyebut dirinya wanita emas.
Khusus untuk 35 bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang mendaftar melalui PDI Perjuangan, 26 di antaranya diuji hari ini. Mereka yang hadir antara lain Yusril Ihza Mahendra, Hasnaeni, Farhat Abbas, Abraham 'Lulung' Lunggana, dan Sandiaga Uno.
Hasnaeni menuturkan pertanyaan yang diajukan tim penguji juga berhubungan dengan masalah-masalah pribadi. "Saya ditanyai tentang apakah kamu senang curhat (curahan hati) dengan sahabat kamu, apakah kamu mendengarkan dengan baik atau tidak, atau apakah kamu senang membela teman kamu," ujar Hasnaeni.
Menurut dia, pertanyaan yang diajukan penguji jumlahnya ratusan hingga dia tidak tahan. Hasnaeni mengeluh sakit kepala hingga hampir jatuh.
"Mata saya agak silinder, agak minus sedikit. Jadi karena menunduk dengan ratusan pertanyaan itu, ketika saya bangun kepala agak pusing sedikit, hampir terjatuh," ujar perempuan yang salah satu visinya adalah memodifikasi cuaca di Jakarta.
Hasnaeni optimistis bisa bersaing dengan para calon Gubernur Jakarta. Dia berujar takdir manusia sudah ada yang mengatur dan tidak akan tertukar. "Takdir masyarakat akan diurusin oleh tangan siapa, itu pasti sudah diatur oleh Allah," ujar dia.
Selain kepada bakal calon Gubernur DKI Jakarta, PDI Perjuangan juga menguji bakal calon kepala daerah dari Singkawang, Papua, dan Bangka Belitung. Uji kepatutan dan kelayakan ini tidak dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang disebut-sebut dielus partai untuk menantang gubernur incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
AKMAL IHSAN (MAGANG)