Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Depok Tetapkan 529 Hektare Lahan untuk Zona Pertanian  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Seorang petani membajak sawahnya saat memulai masa tanam di Desa Grogol, Depok, Jawa Barat, Senin (1/12). TEMPO/Gunawan Wicaksono
Seorang petani membajak sawahnya saat memulai masa tanam di Desa Grogol, Depok, Jawa Barat, Senin (1/12). TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CODepok - Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan pemerintah daerah telah menetapkan zona lahan pertanian di Depok, yang tertuang dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. 

Lahan yang telah ditetapkan seluas 529 hektare untuk pertanian di 11 kecamatan. Lahan yang ditetapkan sebagai zona pertanian ini tidak bisa dibangun untuk perumahan.

"Setiap tahun lahan pertanian di Depok terus berkurang. Sejak 2015, kami membuat kebijakan untuk mempertahankan lahan pertanian yang ada ke dalam perda," kata Idris dalam acara promosi produk pertanian, peternakan, dan perikanan di Balai Kota Depok, Rabu, 11 Mei 2016.

Selain itu, lahan pertanian tersebut telah dimasukkan ke ruang terbuka hijau (RTH) di Depok. Adapun luas existing RTH saat ini baru mencapai 16,33 persen atau seluas 3.721,26 hektare dari luas wilayah Depok 20.029 hektare. "Kami targetkan, dalam lima tahun ke depan sudah 30 persen," ujarnya.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah membeli lahan untuk dijadikan RTH. Tahun ini, kata dia, telah dianggarkan sebesar Rp 50 miliar untuk membeli lahan tersebut. 

Selain itu, dalam lima tahun ke depan bakal dibangun taman-taman terpadu di 63 kelurahan. Setiap kelurahan bakal mempunyai taman terpadu yang luas lahannya tidak kurang dari 3.000 meter persegi.

Idris tak menampik kabar bahwa lahan pertanian di Depok terus menyusut, imbas pertumbuhan jumlah permukiman yang begitu tinggi.

Untuk itu, pihaknya telah mengupayakan berbagai inovasi pertanian agar bisa menghasilkan panen yang maksimal di lahan yang terbatas. "Tentu saja kami juga berinovasi untuk olahan hasil pertanian di Depok.”

Salah satunya lidah buaya, yang telah dimanfaatkan untuk berbagai olahan. "Kami juga bantu memasarkan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Depok Harry Adam Fauzi mengatakan tingkat penyusutan lahan pertanian di Depok memang cukup tinggi.

Bahkan, dalam lima tahun terakhir, lahan pertanian di Depok menyusut sampai 488 hektare. "Sekarang tinggal 529 hektare yang telah dimasukkan ke RTRW sebagai lahan pertanian."

Lahan yang telah ditetapkan untuk pertanian tersebut masih bisa didirikan bangunan. Dengan catatan, lahan tersebut hanya bisa dibangun maksimal 30 persen dari luas lahan dan bukan perumahan. "Cuma bisa untuk bangunan tempat tinggal petani dan peternakan," katanya.

Lahan-lahan yang telah ditetapkan menjadi zona pertanian merupakan milik pribadi warga serta lahan tidur dan garapan. Yang menjadi kendala pemerintah, ucap dia, bila warga ingin menjual lahannya yang telah ditetapkan sebagai zona pertanian.

"Berdasarkan aturan tidak bisa dijual karena sudah ditetapkan sebagai zona pertanian. Ini dilemanya, pada 2018 RTRW baru bisa direvisi," tuturnya. "Tapi lahan yang ditetapkan memang selama ini dijadikan lahan pertanian."

Depok, kata dia, telah menganggarkan Rp 128 miliar untuk pembelian lahan untuk RTH tahun 2015. Namun anggaran itu tidak terserap untuk membeli lahan seluas 10 hektare tersebut. "Sulit mencari lahan karena harganya tidak sesuai," ujarnya. 

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

9 hari lalu

Ketua DPC PKS Kota Depok Imam Budi Hartono mendampingi bacaleg mendaftar ke Kantor Sekretariat KPU Depok di Jalan Margonda No. 379, Kecamatan Beji, Depok, Senin, 8 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

10 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

21 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

24 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

24 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

33 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

36 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

44 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

46 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

57 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.