TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku dapat banyak laporan dari masyarakat terkait dengan buruknya pengelolaan Kebun Binatang Bandung di bawah manajemen Yayasan Margasatwa Tamansari.
"Intinya, menurut saya, pengelolaan Kebun Binatang Bandung jelek," kata Ridwan Kamil di Binongjati, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa, 10 Mei 2016.
Bahkan Ridwan Kamil juga mengaku sering mendengar kabar buruknya cara perawatan hewan di Kebun Binatang Bandung. Salah satu contohnya adalah gajah Sumatera bernama Yani yang saat ini dibiarkan tergeletak meregang nyawa karena sakit. "Banyak informasi kalau dihitung satu-satu, ada yang bilang sakit, meninggal, banyak sampah, segala rupa," ucapnya.
Ridwan Kamil menambahkan, karena dikelola swasta, Pemerintah Kota Bandung tidak punya kewenangan membenahi Kebun Binatang Bandung. Dia pun berharap petisi online dalam laman Change.org yang dibuat oleh masyarakat, yang mengatasnamakan forum Savebandungzoo, bisa membuat pengelola Kebun Binatang Bandung sadar. "Petisi saya sampaikan juga, tapi di luar itu saya tidak ada kewenangan mengambil alih pengelolaan," ujarnya.
Ridwan Kamil menambahkan, Pemerintah Kota Bandung sudah sering mengajak pengelola Kebun Binatang Bandung untuk sama-sama memperbaikinya. Namun, menurut dia, ajakan tersebut tidak pernah ditanggapi pihak pengelola. "Dari awal tahun saya menjabat, sudah saya panggil pemiliknya. Saya sampaikan keluhan-keluhan masyarakat, tapi dari mereka ya gitu (tidak menanggapi)," tuturnya.
Selain itu, Ridwan Kamil pernah menawarkan untuk membawa investor kepada pengelola Kebun Binatang Bandung agar investor tersebut memberikan modal untuk perbaikan. "Saya sudah tawarkan, kalau mau saya bisa bawa investor yang punya uang untuk meng-upgrade, tapi mereka enggak ada respons," ujarnya.
Jika diberikan restu bagi Pemkot Bandung untuk mengelola kebun binatang itu, Ridwan Kamil berjanji akan merenovasi Kebun Binatang Bandung menjadi tempat tujuan wisata terbaik. "Masalah bukan ada di Pemkot. Kalau ada di Pemkot (pengelolaannya), dari tahun awal saya renovasi kaya Alun-alun Bandung. Masalahnya ada di pengelola," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA