TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan nilai ujian nasional SMP, yang diselenggarakan mulai hari ini, nantinya akan digunakan untuk mendaftar ke SMA/sederajat. Anies menganggap hal ini akan mengurangi potensi adanya titipan-titipan dalam penerimaan siswa baru di SMA.
“Dengan adanya nilai ujian nasional, kepala sekolah bisa menolak titipan-titipan itu,” kata Anies saat ditemui di kantor Kementerian Pendidikan, Senin, 9 Mei 2016. Anies mengungkapkan, tiap tahun kepala sekolah di SMA dipastikan akan menghadapi masalah seperti ini.
Anies menjelaskan, dengan adanya nilai ujian nasional yang dipampang secara terbuka dan diketahui semua pihak, proses memasukkan calon siswa ke suatu sekolah melalui jalur “kiri-kanan” tak bisa lagi dilakukan.
Menurut data yang didapatkan dari Kementerian Pendidikan, diketahui jumlah siswa SMP/sederajat yang mengikuti ujian nasional sekitar 4,3 juta orang, dengan total sekolah sekitar 60 ribu.
Di antara angka-angka itu, para peserta yang menghadapi ujian dengan sistem manual berjumlah sekitar 4,2 juta siswa. Sedangkan yang memakai sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer berjumlah 156.320 siswa.
Anies berharap, ujian nasional SMP ini akan menghasilkan nilai yang baik dibanding tahun sebelumnya. Lebih lanjut, ia juga menginginkan adanya indeks integritas kejujuran yang lebih tinggi dibanding tahun lalu untuk sekolah-sekolah yang menyelenggarakan ujian.
DIKO OKTARA