TEMPO.CO, Surabaya - Istri Bung Tomo, Sulistina Sutomo, ternyata belum mengetahui ihwal pembongkaran eks markas radio Bung Tomo di Jalan Mawar Nomor 10, Surabaya. Bahkan anak Bung Tomo yang sudah mengetahui soal itu belum memberi tahu Sulistina. “Kami pikir Ibu belum perlu tahu tentang hal ini,” kata putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo, kepada Tempo di sela-sela Forum Arek Suroboyo melaporkan pembongkaran itu kepada polisi, Senin, 9 Mei 2016.
Bambang tidak bisa membayangkan apabila ibunya tahu kabar itu. Sebab, ucap dia, Sulistina ikut serta dalam pertempuran dan menjaga Bung Tomo saat kemerdekaan. Bambang malah berharap ibunya itu tidak tahu soal itu. “Kalau tahu, pasti beliau sedih banget,” ujarnya.
Keluarga Bung Tomo, tutur dia, sangat menyesalkan pembongkaran eks markas radio Bung Tomo. Menurut dia, itu tidak menghargai nilai-nilai perjuangan para pahlawan. “Ini pengkhianatan gaya baru terhadap pahlawan,” katanya. (Baca: Pembongkaran Markas Radio Bung Tomo Dilaporkan ke Polisi)
Menurut Bambang, saat ini seharusnya kita melestarikan nilai-nilai bela negara, perjuangan, dan melawan penindasan. Caranya adalah menjaga dan mendukung petilasan-petilasan dan peninggalan bersejarah. “Nah, kalau sekarang peninggalan itu dihancurkan, itu yang namanya pengkhianatan gaya baru,” ucapnya.
Pihak keluarga, ujar dia, tahu pembongkaran itu dari media yang sudah ramai memberitakan. Awal mengetahui berita itu, Bambang mengaku sangat kecewa dan sangat menyayangkan tindakan tersebut. “Kami banyak menerima permintaan warga, supaya bangunan itu bisa dikembalikan seperti sediakala,” tuturnya.
Selain itu, pihak keluarga sangat mendukung aksi Forum Arek Suroboyo yang melaporkan kasus itu kepada polisi. Aksi itu dinilainya sangat bagus, karena merupakan kehendak warga Surabaya langsung, dan pihak keluarga Bung Tomo mendukungnya. “Ini tindakan yang tepat dan benar.”
Bambang memastikan pihak keluarga Bung Tomo tidak akan melaporkan kembali pembongkaran itu. Sebab, sudah ada warga Surabaya yang prihatin terhadap cagar budaya dan sudah bertindak dengan bagus. “Jadi, kami tidak perlu melaporkan lagi,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH