TEMPO.CO, Lumajang - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Malang Haryoto Indrayudi mengatakan, hingga kini, racun di dalam ikan buntal belum ada penangkalnya. Karena itu, pihaknya sangat kaget ketika ternyata yang dikonsumsi pasiennya adalah ikan buntal. "Belum ada penangkal atau penawarnya," kata Indrayudi, Minggu, 9 Mei 2016.
Tujuh orang dilaporkan keracunan gara-gara menyantap ikan buntal. Mereka adalah Choirul Zikin, 13 tahun, Dani Sukmana (11), Edi Eka Pratama (16), Angga Anggita Pratama (17), Suprianto (17), Choirul Huda (17), dan Wakhid (47). Empat di antaranya meninggal, yakni Choirul Zikin, Dani, Edi, dan Choirul Huda.
BACA JUGA
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa
Sadis, Gadis Pakistan Ini Dihakimi Massa Usai Bantu Temannya
Indrayudi menambahkan, racun tetrodotoxin dalam ikan buntal sangat kuat. “Racun ini sangat luar biasa, kuat sekali efeknya, racun sianida saja kalah, bisa 20 kali kuat dari sianida," ujar Indrayudi. Orang yang tubuhnya terkontaminasi racun ini dalam kadar tinggi bisa muntah, mencret, dan mengalami disfungsi otot napas.”
Akibat gejala itu pun korban menjadi lemas. "Ini berpengaruh pada organ pernapasan yang terganggu. Artinya, ada gagal napas dan gagal jantung karena, selain menyerang otot pernapasan, otot jantung terserang," tutur Indrayudi.
Menurut Indrayudi, ikan buntal ini berbeda dengan jenis ikan-ikan lain pada umumnya. "Bila ikan lain membuang bakteri atau racun dari dalam tubuhnya, ikan buntal justru menyimpan bakteri atau racun di sebagian organ di dalam tubuhnya, seperti limpa, tempat telur, dan empedu," ujar Indrayudi.
BACA JUGA
Pengakuan Pemerkosa YY: Kami Mabuk dan Nonton Video Porno
Foto Ciuman Selena Gomez dengan Justin Bieber Masih Terpopuler
Kejadian mengenaskan itu bermula ketika enam remaja itu memancing untuk mengisi liburan di Pantai Licin, Desa Lebak, Kecamatan Ampelgading, Malang, Jumat, 6 Mei 2016. Keenamnya adalah warga Desa Purorejo dan Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari. Saat memancing itu, mereka mendapati ikan buntal seberat 8 kilogram.
Mereka rupanya tidak tahu ikan itu tergolong beracun, sehingga dibawa pulang. Sesampainya di rumah, ikan itu lantas dimasak untuk disantap bersama. Jumat sore, 6 Mei 2016, mereka muntah-muntah, dan satu di antaranya meninggal. Sabtu pagi, 7 Mei 2016, dilaporkan dua lain ikut meninggal. Korban meninggal bertambah satu pada Sabtu siang.
DAVID PRIYASIDHARTA
BERITA LAIN
Inilah 5 Hal Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak