Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Sukabumi Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Mississipi AS

image-gnews
Ilustrasi. belovedcars.com
Ilustrasi. belovedcars.com
Iklan

TEMPO.CO, Sukabumi - Yayan Ruyani, 38 tahun, warga Kampung Gandasoli, Desa Cirumput, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan satu diantara tiga korban tewas tabrakan maut di Interstate 10, Hancock County, Mississipi, Amerika Serikat, Senin 2 Mei 2016 waktu setempat. Hingga saat ini pihak keluarga masih menunggu proses pemulangan jenazahnya.

Berdasarkan informasi, pihak keluarga sempat dimintai uang US$ 8.000  atau sekitar Rp 100 juta sebagai biaya pengiriman jenazah. Namun pihak keluarga mengaku keberatan dengan permintaan sejumlah uang tersebut. Mereka pun meminta bantuan pemerintah agar bisa membantu proses pemulangannya.

"Enggak punya uang segitu (8.000 dolar Amerika Serikat)," kata Desi Kurnia Susanti, 30 tahun, istri mendiang Yayan di rumah duka, Sukabumi, Ahad 8 Mei 2016.

Baca Juga: Satu WNI Korban Kecelakaan Mississipi Boleh Pulang

Desi sempat mengontak saudaranya, Fitri Sumantri dan Asep Apik, yang juga bekerja di Amerika Serikat. Komunikasi itu untuk mengetahui kebenaran adanya permintaan uang untuk proses pengiriman jenazah. Fitri dan Asep menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC. Desi akhirnya ditelepon salah seorang staf KBRI.

"Namanya kalau enggak salah ibu Kalista. Dia memastikan tidak ada biaya apapun untuk mengurusi pemulangan jenazah. Dia (Kalista) juga terus menyemangati saya supaya tenang. Saya salut dengan Ibu Kalista," ucap  Desi.

Yayan bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran Jepang di Amerika Serikat. Saat kejadian pada Senin 2 Mei 2016 waktu setempat, Yayan menumpang sebuah mobil bersama empat warga negara Indonesia lainnya. Rencananya mereka akan pergi ke New Orleans untuk mengikuti kursus masakan Jepang.

Baca juga:
Inilah 5 Hal  yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa

 Namun sebelum sampai ke tempat tujuan, mobil mereka ditabrak sebuah kontainer dari belakang. Tiga dari lima orang penumpang, termasuk Yayan, tewas dalam insiden maut itu. Sedangkan dua WNI lainnya mengalami luka serius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Suami saya sudah 16 bulan bekerja di Amerika Serikat. Dia bekerja di sebuah restoran Jepang. Sebelum ke Amerika, suami saya bekerja di Sukabumi sebagai pelayan restoran," ucap Desi.

Desi tak mendapat firasat apapun. Hanya saja empat hari sebelum kejadian, setiap kali menanak nasi selalu basah dan bau. Tapi Desi menganggap hal itu biasa karena mungkin saat menanak kebanyakan air. "Senin pagi suami saya sempat menelepon. Dia minta doa mau berangkat. Bahkan dia juga bilang mau dicukur rambut dan mau makan-makan terakhir bersama teman-temannya. Suami juga bilang sudah kirim uang Rp 2,5 juta," ucap Desi.

Desi sempat mengambil uang kiriman suaminya. Dia pun mengabarkan ke suaminya melalui BlackBerry Messenger jika uang kiriman sudah diambil. "Tapi BBM saya enggak dibaca," tuturnya.

Sejak itu tak ada komunikasi antara Desi dan suaminya. Pada Rabu 4 Mei 2016, Desi mendapatkan kabar dari rekan suaminya. Dia mengabarkan jika suami Desi mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. "Saya sempat tak percaya. Saya juga langsung lemas saat mendengar informasi itu," jelasnya.

Yayan dan Desi sudah menikah hampir 7 tahun. Dari hasil penikahan, mereka dikaruniai seorang anak yang baru berusia 6 tahun, Abdurrahman Doni. Tahun depan Doni akan masuk sekolah dasar. "Pihak kedutaan sudah memastikan jenazah suami saya akan dipulangkan. Kami berharap agar proses pemulangan jenazah suami tak dipersulit. Kami ingin memakamkannya di sini (Sukabumi)," pungkasnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

 Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

23 hari lalu

Deretan rumah di sekitar Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, yang akan terdampak pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi, Jumat 8 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

Meskipun berada di kaki gunung, letak Kota Sukabumi cukup strategis karena berada alur lintasan Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota Jakarta.


Mencemaskan, 15 dari 16 Sungai di Kota Sukabumi Telah Tercemar, Banyak Bakteri E Coli

31 Agustus 2023

Layar biopixel dari bakteri E. coli yang memancarkan cahaya. Inhabitat.com
Mencemaskan, 15 dari 16 Sungai di Kota Sukabumi Telah Tercemar, Banyak Bakteri E Coli

Dari 16 sungai yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat, hanya satu sungai yang lulus uji mutu dengan kualitas sangat baik.


Kolaborasi Solid Kota Sukabumi dan BPJS Kesehatan Percepat UHC JKN

11 Agustus 2022

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, David Bangun saat menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemerintah Kota Sukabumi atas pencapaian UHC Kota Sukabumi dalam kepesertaan Program JKN, Kamis (11/08).
Kolaborasi Solid Kota Sukabumi dan BPJS Kesehatan Percepat UHC JKN

Sebanyak 339.468 jiwa atau 95,55 persen penduduk Kota Sukabumi resmi terdaftar sebagai peserta JKN per 1 Agustus 2022


Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru 2022 lewat postingan di Instagram, Sabtu, 25 Desember 2021.
Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.


Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida. Instagram
Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.


Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Suasana evakuasi WNI dari wilayah Ukraina yang tengah dilanda konflik bersenjata dengan Rusia, dalam foto yang diunggah 27 Februari 2022. Sebanyak 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania. Twitter/@Kemlu_RI
Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.


Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

21 Februari 2021

Dibantu personel Damkar, tim Puskesmas Jatinegara menjemput pasien Covid-19 yang terjebak banjir di rumahnya di Cipinang Bali, Jakarta Timur, pada Sabtu, 20 Februari 2021. Foto Istimewa
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.


Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

9 Februari 2021

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

Polisi masih mendalami temuan warga negara Jepang yang meninggal di apartemen kawasan Sawah Besar saat isolasi mandiri karena positif Covid-19.


Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

7 Juli 2020

Komposer asal  Italia Ennio Morricone, menjadi konduktor Orkestra Simponi Budapest Gyor, saat pembukaan Festival Ohrid Summer ke 49 di Teater Ancient, Ohrid, Macedonia (13/7). Foto:  AP/Boris Grdanoski
Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

Ennio Morricone meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020. Simak 4 fakta tentangnya.