TEMPO.CO, Jakarta - Syahrul Yasin Limpo dinyatakan lolos sebagai calon Ketua Umum Partai Golongan Karya meski tak membayar iuran Musyawarah Nasional Luar Biasa kepada panitia, Sabtu, 7 Mei 2016. Sebelumnya, panitia mematok iuran Rp 1 miliar bagi setiap calon yang mendaftar.
Syahrul menilai lolosnya dia sebagai bentuk langkah maju Golkar. Menurut Syahrul, Golkar membuktikan penyelenggaraan munaslub partai itu bisa menjadi momen rekonsiliasi para kader yang dilaksanakan secara demokrasi dan bersih.
"Sebuah langkah maju dengan hadirnya saya dalam Munaslub Golkar. Paling tidak jadi simbol bahwa masalah uang dan bentuk-bentuk distorsi telah kita awali untuk dihentikan," ucap Syahrul dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad, 8 Mei 2016.
Syahrul berujar, sebagai partai tertua, Golkar harus bisa menjadi bagian dalam pembelajaran politik yang menghadirkan budaya politik yang bersih.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan ini belum dinyatakan lolos verifikasi karena dianggap belum melengkapi administrasi syarat pencalonan. Selain Syahrul, Indra Bambang Utoyo tidak membayar iuran.
Namun, setelah panitia mengubah syarat iuran Rp 1 miliar menjadi iuran sukarela, keduanya dinyatakan lolos verifikasi. Ketua panitia, Nurdin Halid, menuturkan perubahan syarat itu karena anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai tidak mengatur sumbangan yang mengikat, melainkan sumbangan yang tidak mengikat.
INGE KLARA SAFITRI