Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasang Pamflet Anti-Densus di Masjid, Ustad Ini Diusir Warga  

image-gnews
Ilustrasi masjid. AP/Heri Juanda
Ilustrasi masjid. AP/Heri Juanda
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Seorang ustad di Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, berinisial W diusir dari lingkungan tempat tinggalnya. Musababnya, dia dituduh menyudutkan pemerintah dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dalam dakwahnya.

Ketua Rukun Warga setempat, Mardi Sumarmo, mengatakan pihaknya telah melayangkan surat permintaan pindah kepada W sejak Kamis, 5 Mei 2016. Surat itu terlampir tanda tangan persetujuan seluruh Ketua RT di wilayahnya. "18 RT semua sepakat dia (W) meninggalkan lingkungan kami," kata Mardi, Sabtu, 7 Mei 2016.

Mardi mengatakan permintaan pindah tersebut dilatarbelakangi pemasangan pamflet di majalah dinding masjid pada April 2016. Pamflet tersebut berisi permintaan pembubaran Densus 88 yang diterbitkan Kabar Syariah. "Menurut saya menyudutkan pemerintah dan Densus 88," kata Mardi.

Mardi mengaku melihat sendiri pamflet di mading masjid itu. Ia lalu menanyakan pemasang pamflet ke marbut. Ternyata pamflet tersebut dipasang W. Karena dianggap sebagai provokasi, ia meminta agar pamflet tersebut dilepas. "Malam saya datang, pagi sudah dilepas," kata Mardi.

Pertimbangan lain, kata dia, bahwa ada sejumlah saksi yang menyebut khotbah Jumat W selalu menyudutkan pemerintah dan Densus 88. Ia pun pernah meminta penasihat masjid agar W tak memberikan dakwah yang aneh-aneh. "Sudah pernah ditegur," kata Mardi.

Bahkan, beredar informasi di lingkungan warga, bahwa W merupakan murid dari Abu Bakar Baasyir sehingga, menurut dia, banyak warga yang curiga. Karena itu, saat rapat RT, semua tak menghendaki keberadaan W di lingkungannya. "Akhir kami membuat surat permintaan pindah," katanya.

Menurut dia, pihaknya memberikan tenggat hingga sepekan agar W pindah dari lingkungannya. Meskipun telah memberikan surat permintaan pindah, Mardi mengaku belum meminta klarifikasi terhadap W. "Pamflet sudah menjadi bukti dan banyak saksi," kata Mardi.

Saat ditemui Tempo, W menyesalkan adanya surat permintaan pindah. Sebab, surat diterbitkan tanpa ada permintaan klarifikasi dari orang yang dituduh dalam surat tersebut. "Saya akan memberikan klarifikasi ke sekretariat RW," ujar W, yang sudah lima tahun tinggal di lingkungan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengakui yang memasang pamflet di mading masjid. Namun, isi pamflet bukan pendapat atau pandangan pribadi dia. Pamflet berisi berita yang diterbitkan media informasi Islam Kabar Syariah.

Selain berisi liputan, kata dia, ada juga pendapat dari mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengenai kematian Sriyono di tangan Densus 88 melanggar HAM. "Begitu ada teguran, saya mencopotnya," kata bapak lima anak ini.

W juga mengakui pernah belajar ke Abu Bakar Ba'asyir. Namun saat Ba'asyir berafiliasi ke kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dia langsung mundur. "Saya menolak ISIS," ucapnya.

Adapun, tudingan lain bahwa khotbahnya menjurus ke radikalisme, ia meminta agar pihak pengurus RW dan RT membuktikannya.

Sebab, lebih dari enam bulan dia tak pernah mendapatkan jadwal khotbah di masjid. "Selama ini saya tidak ada masalah dengan pengurus masjid maupun warga. Saya juga mengajar di masjid," katanya.

ADI WARSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

7 jam lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

15 jam lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

9 hari lalu

Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi (kanan), 23 Februari 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.


50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

11 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024 jalan raya Kalimalang mulai dipadati pemudik yang akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lainnya. ANTARA/Bayu Pratama S
50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman


PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

11 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

21 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Penumpang melintas di samping eskalator yang rusak di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 1 Februari 2024. Sebelumnya penumpang angkutan umum kereta listrik memberikan aksi simbolik dengan memberikan bunga duka cita, karena sudah 100 hari satu eskalator di Stasiun Bekasi rusak sehingga mengganggu akses dan kenyamanan penumpang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.


Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Peluru Tak Terkendali diwakili Young Lex (pertama dari kiri) dan Fico Fachriza (pertama dari kanan) mewawancarai Sugeng (tengah), pelatih atlet bulu tangkis difabel di GOR Smesh Sukaraya. (Foto: Dok. PTT)
Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.


Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

29 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.