TEMPO.CO, Surabaya - Menjelang pertandingan turnamen Torabika Soccer Championship yang mempertemukan Madura United dengan Arema Cronus di Gelora Bangkalan, Madura, terjadi kericuhan di Jembatan Suramadu.
Sejumlah orang yang diduga pendukung sepak bola merazia kendaraan berpelat N atau Malang. Mereka merazia kendaraan di gerbang tol Jembatan Suramadu sisi Surabaya mulai Kamis malam hingga Jumat dinihari, 5-6 Mei 2016.
Tanpa menggunakan atribut, ratusan suporter itu berteriak meminta pengendara mobil membuka kaca jendela. "Ayo, buka-buka, nyalakan lampu mobilnya," kata salah seorang suporter.
Selain merazia, mereka merusak bus dengan nomor polisi H-9680-RC. Bus yang mengangkut rombongan siaran langsung dari salah satu stasiun televisi swasta itu dilempar batu, sehingga kaca depan dan samping bus pecah.
Mobil Fortuner berpelat B juga tak luput dari perusakan. Selain itu, ketika sebuah mobil berpelat N melintas, massa menghentikan serta memecahkan kaca jendela mobil.
Menurut pantauan Tempo, beberapa jam kemudian, aksi razia itu berujung bentrok dengan polisi setelah para suporter mencoba merusak gerbang Suramadu di sisi Surabaya.
Akibatnya, sekitar 200 polisi antihuru-hara gabungan dari Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya dan Polres Tanjung Perak menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"Semuanya harap bubar," tutur beberapa polisi kepada massa.
Penembakan gas air mata ini dilawan suporter dengan melempar batu ke arah polisi. Bentrokan baru berakhir sekitar pukul 01.00 tadi.
EDWIN FAJERIAL