TEMPO.CO, Semarang - Pabrik gula PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring, Kendal, Jawa Tengah, berusaha mengoperasikan lagi pabriknya, setelah sempat terhenti sejak September 2015.
Humas PT IGN Arthur Alexander menyatakan saat ini pengelola sedang menyiapkan pengoperasian pabrik itu. “Kami menargetkan pabrik bisa beroperasi lagi mulai Juni 2016,” kata Arthur Alexander, Jumat, 6 Mei 2016.
Sejak tak beroperasi, mesin-mesin pabrik tak digunakan. Akibatnya, jika ingin dioperasikan lagi harus dipersiapkan. Menurut Arthur, persiapan itu seperti pembersihan peralatan, merawat mesin-mesin, menghubungi petani yang punya lahan tebu, hingga menunggu informasi adanya gula mentah (raw sugar).
PT IGN di Cepiring, Kendal, berhenti beroperasi karena kesulitan bahan baku. Selain itu, kata Arthur, pabrik gula bisa bangkrut gara-gara ada salah satu manajemen yang menggunakan uang perusahaan sembarangan. Misalnya, uang jaminan kesehatan karyawan tidak disetor, hingga bonus karyawan yang ditilep.
Pada 1 Januari 2016, manajemen PT IGN mengeluarkan keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawan. Manajemen sama sekali tidak memberikan pesangon. Atas kebijakan itu, para karyawan memprotes. Setelah dilakukan mediasi, disepakati tak ada PHK. Status karyawan PT IGN hanya dirumahkan. “Ada sekitar 400 karyawan yang dirumahkan,” kata Arthur.
PT IGN dimiliki dua pihak, yakni dengan komposisi saham 36 persen milik PTPN IX dan PT Multi Manis Mandiri 64 persen. Pabrik gula di Cepiring, salah satu pabrik gula tua di Jawa Tengah.
Sebelumnya, pabrik ini juga sempat tidak beroperasi pada 1998. Sepuluh tahun kemudian, pabrik itu direvitalisasi sehingga bisa beroperasi lagi. Namun, pada September 2015, pabrik kembali kesulitan keuangan dan bangkrut. Di tengah situasi industri pabrik gula yang lesu, PT IGN berusaha bangkit lagi.
ROFIUDDIN