TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Muslim (AM3) berunjuk rasa di depan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Mereka menolak perhelatan sastra tahunan ASEAN Literary Festival (ALF) 2016 yang rencananya berlangsung 4-8 Mei 2016.
"Kami ingin pastikan acara berbau komunis ini berlangsung atau tidak. Sebab, setahu kami, acara ini tanpa izin Kepolisian Daerah Metro Jaya," ujar koordinator lapangan AM3, Sahril Hasibuan, di gerbang TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Mei 2016.
Sahril, mewakili AM3, menduga pelaksanaan ALF 2016 memiliki agenda terselubung, yakni menyebarkan paham yang mereka anggap bertentangan dengan jati diri bangsa. "Patut diduga ada niat menyebarkan paham komunis, memprovokasi separatisme, juga mendukung kebebasan berekspresi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)," ucapnya.
Pemikiran itu mereka kemukakan setelah melihat jadwal acara yang bisa dilihat di situs resmi ALF. Jadwal tersebut berisi waktu dan lokasi acara, pembicara yang diundang, serta topik pembahasannya.
"Acara ini sama saja dengan Simposium Tragedi 1965 lalu. Seharusnya polisi dan TNI melarang acara semacam ini, karena berbau komunis," tutur Sahril lewat orasinya. Simposium yang dia maksud diadakan di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, pada 18-19 April 2016.
Sahril dan kelompoknya sempat meminta pengelola TIM menutup gedung dan membatalkan penyelenggaraan acara. Mereka beberapa kali mencoba menerobos masuk sambil membawa poster berisi kalimat yang menentang pelaksanaan ALF 2016. Namun jumlah massa AM3 yang sangat sedikit tak bisa menembus barisan petugas kepolisian yang berjaga sejak pukul 12.00 WIB.
Pantauan Tempo, panitia ALF, pengelola TIM, dan kepolisian mengadakan pertemuan internal. Hasil pertemuan itu rencananya akan diumumkan pukul 17.00 WIB.
Pembukaan ALF 2016 yang mengusung tema “The Story of Now” itu pun dijadwalkan pada pukul yang sama, yaitu 17.00. Namun Direktur ALF Okky Madasari sempat mengatakan acara tersebut terancam batal.
"Ini benar-benar tak bisa diterima. ALF seharusnya mengadakan workshop penerjemahan karya sastra hari ini, tapi TIM menolak membuka pintu," ujarnya lewat pesan pendek kepada Tempo, Kamis ini.
Program workshop tersebut, ucap Okky, seharusnya dilaksanakan pukul 13.00 WIB. "Seharusnya diadakan di Galeri Cipta TIM," tuturnya. Pada pukul 14.30, massa AM3 mulai melunak dan menunggu kejelasan dari polisi dan panitia acara.
YOHANES PASKALIS