Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS: Pengangguran Terbuka di Indonesia Capai 7,02 Juta Orang  

image-gnews
Ilustrasi pengangguran. Agbeat.com
Ilustrasi pengangguran. Agbeat.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2016 mencapai 7,02 juta orang atau 5,5 persen. Namun jumlah pengangguran tersebut menurun bila dibandingkan dengan Februari 2015, yang mencapai 7,45 juta orang (5,81 persen).

"Apabila dibandingkan dengan Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka ini juga menurun. Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran mencapai 7,56 juta orang atau 6,18 persen," kata Suryamin di kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Mei 2016.

Suryamin berujar, ditinjau berdasarkan taraf pendidikannya, persentase lulusan sekolah dasar ke bawah yang menganggur menurun, yakni dari 3,61 persen menjadi 3,44 persen. "Tingkat pengangguran tertinggi adalah lulusan sekolah menengah kejuruan dengan persentase 9,84 persen, meningkat dari 9,05 persen," ujarnya.

Suryamin menambahkan, persentase penduduk berpendidikan sekolah menengah pertama yang menganggur juga menurun, yakni dari 7,14 persen menjadi 5,76 persen. Begitu juga dengan persentase penduduk berpendidikan sekolah menengah atas menurun dari 8,17 persen menjadi 6,95 persen.

Adapun persentase penduduk berpendidikan diploma I, II, dan III yang menganggur juga menurun. "Namun tingkat pengangguran lulusan universitas malah meningkat dari 5,34 persen menjadi 6,22 persen," tuturnya.

Dilihat dari sisi pekerjaannya, kata Suryamin, penduduk yang bekerja di sektor pertanian turun dari 40,12 juta orang menjadi 38,29 juta orang. Penduduk yang bekerja di sektor industri juga mengalami penurunan dari 16,38 juta orang menjadi 15,97 juta orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suryamin menduga, turunnya pekerja di sektor pertanian diakibatkan adanya mekanisasi dan perkembangan teknologi pertanian. "Sehingga harus mengurangi pekerja. Kalau sektor industri, kemungkinan karena PHK (pemutusan hubungan kerja) yang terjadi beberapa waktu lalu," ujarnya.

Di sisi lain, kata Suryamin, terjadi peningkatan jumlah penduduk yang bekerja di sektor perdagangan, yakni dari 26,65 juta orang menjadi 28,5 juta orang. Pekerja jasa kemasyarakatan meningkat dari 19,41 juta menjadi 19,79 juta orang. "Kami menilai, ada pergeseran pekerja dari sektor pertanian dan industri ke sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan," kata Suryamin.

Sedangkan berdasarkan wilayah, kata dia, tingkat pengangguran tertinggi terjadi di Kepulauan Riau dengan 9,03 persen dan terendah terjadi di Bali dengan 2,12 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset: Pertimbangan Masyarakat Beli Asuransi setelah Penghasilan Minimal Rp 4 Juta

7 hari lalu

Ilustrasi Asuransi Jiwa. shutterstock.com
Riset: Pertimbangan Masyarakat Beli Asuransi setelah Penghasilan Minimal Rp 4 Juta

Riset IFG Progress menemukan minimal penghasilan agar orang mempertimbangkan mempunyai asuransi adalah Rp 4 juta.


Presiden Jokowi Bagi-Bagi Amplop di Pasar Bali Mester Jatinegara

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023). (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)
Presiden Jokowi Bagi-Bagi Amplop di Pasar Bali Mester Jatinegara

Presiden Jokowi meninjau harga dan pasokan bahan pokok di Pasar Bali Mester, Jatinegara. Presiden juga membagikan bansos berupa uang.


Harga Beras Naik, Berikut 5 Ragam Jenis Beras yang Beredar di Pasaran

8 hari lalu

Salah satu toko penjual beras di Kota Bogor yang mengaku kesulitan mendapatkan beras medium, Senin 4 September 2023. Saat ini beras dijual mulai dari harga Rp 12.500 hingga 16.000 per kilogram tergantung kualitas beras.  TEMPO/M.A MURTADHO
Harga Beras Naik, Berikut 5 Ragam Jenis Beras yang Beredar di Pasaran

Harga beras dikeluhkan masyarakat terus naik. Apa yang menjadi penyebabnya? Berikut beberapa jenis beras yang terdapat di pasaran.


BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

10 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut efisiensi biaya logistik akan mengurangi ketimpangan harga berbagai komoditas di seluruh wilayah di Indonesia.


Terkini: Pendaftaran Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Besok, Warga Pulau Rempang Bakal Sampaikan Ini ke Bahlil

11 hari lalu

Rangkaian EMU Kereta Api Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar. Foto : KCIC
Terkini: Pendaftaran Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Besok, Warga Pulau Rempang Bakal Sampaikan Ini ke Bahlil

KCIC mengumumkan pendaftaran uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk masyarakat umum akan dimulai besok, Sabtu, 16 September 2023.


BPS Catat Ekspor Batu Bara Anjlok hingga 48,91 Persen, Bagaimana dengan Minyak Kelapa Sawit?

11 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
BPS Catat Ekspor Batu Bara Anjlok hingga 48,91 Persen, Bagaimana dengan Minyak Kelapa Sawit?

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kinerja ekspor komoditas unggulan pada periode Agustus 2023.


BPS Sebut Ekspor Nonmigas Indonesia ke Cina Naik, Tapi ke Uni Eropa dan ASEAN Turun

11 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Impor Non Migas. antaranews.com
BPS Sebut Ekspor Nonmigas Indonesia ke Cina Naik, Tapi ke Uni Eropa dan ASEAN Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan data pangsa ekspor nonmigas Indonesia di kawasan dan negara-negara tujuan utama ekspor.


Ekspor Nikel ke Cina Meningkat, BPS: Dampak Hilirisasi dan Pembangunan Smelter

11 hari lalu

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers virtual soal Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Agustus 2023, melalui YouTube BPS pada Jumat, 15 September 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Ekspor Nikel ke Cina Meningkat, BPS: Dampak Hilirisasi dan Pembangunan Smelter

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ada perubahan struktur ekspor nonmigas Indonesia ke Cina. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan dalam dua tahun terakhir, nikel dan barang daripadanya (kelompok HS75) mulai masuk dalam lima besar ekspor nonmigas Indonesia ke Cina.


BPS Nilai Perlambatan Ekonomi Cina Tak Berpengaruh pada Perdagangan dengan Indonesia

11 hari lalu

Presiden  Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping yang diselenggarakan di Hotel Jinniu, Chengdu, Cina, 27 Juli 2023. Foto: Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden
BPS Nilai Perlambatan Ekonomi Cina Tak Berpengaruh pada Perdagangan dengan Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) buka suara soal dampak perlambatan ekonomi Cina terhadap perdagangan di Indonesia.


Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 40 Bulan Berturut-turut, Penyebabnya?

11 hari lalu

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 40 Bulan Berturut-turut, Penyebabnya?

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan necara Perdagangan Indonesia kembali surplus selama 40 bulan beruntun pada Agustus 2023. BPS mencatat nilai surplus neraca perdagangan barang sebesar US$ 31,2 miliar.