Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Universitas Trunojoyo Temukan Bibit Jagung Tahan Kemarau

image-gnews
Ilustrasi jagung. REUTERS/Francois Lenoir
Ilustrasi jagung. REUTERS/Francois Lenoir
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan-Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menyambut baik keberhasilan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura  mengembangkan varietas jagung ke dalam beberapa varietas  unggulan.

"Penelitian ini sudah betul karena potensi pertanian Madura adalah jagung dan ketela," kata Nasir saat berkunjung ke Universitas Trunojoyo Madura di Kabupaten Bangkalan, Selasa 3 Mei 2016.

Menurut Nasir, varietas jagung hasil riset Universitas Trunojoyo telah diuji coba pada lahan seluas empat hektare di Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Hasilnya, kata dia, tingkat produksinya jauh lebih tinggi dibandingkan bibit jagung biasa atau asli. "Bibit yang dinamai Madura 1 dan Madura 2 ini mampu menghasil 6 ton jagung perhektare, adapun bibit asli hanya 1,4 ton perhektare," ujar dia.

Nasir meminta riset tersebut tidak berhenti hanya pada pengembangan varietas bibit jagung saja. Menurut dia, untuk meningkatkan nilai keekonomian jagung, Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo harus terus mengembangkan varietas turunan jagung. "Seperti tepung jagung," ujar dia.

Selain tepung, kata Nasir, turunan jagung yang hingga saat ini jarang dikembangkan adalah minyak jagung dan gula jagung. Padahal minyak jagung dari sisi kesehatan sangat baik karena rendah kolesterol.  "Minyak jagung ini harganya sangat mahal," ungkap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rektor Universitas Trunojoyo Muhammad Syarif menambahkan varietas jagung hasil riset Fakultas Pertanian memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bibit jagung asli Madura yang banyak dipakai petani saat ini. Selain produksi yang tinggi, kata dia, bibit jagung tersebut juga tahan terhadap kondisi kurang air. "Harganya lebih murah dibanding bibit varian baru produksi pabrik," kata dia.

Keberhasilan Universitas Trunojoyo mengembangkan varietas bibit baru jagung Madura berkat tangan dingin Achmat Amzeri. Dosen Fakultas Pertanian ini melakukan riset sejak 2007. "Varietas Madura 1 dan 2 hasil penyilangan bibit jagung Madura dan Sulawesi," kata dia.

Menurut Amzeri riset bertahun-tahun itu menghasilkan enam varian bibit jagung. Namun dari enam jenis tersebut baru Madura 1 dan Madura 2 yang siap diluncurkan ke pasaran. Adapun varietas lainnya baru akan diluncurkan pada 2017. "Agar berhasil, petani yang memakai bibit kami akan mendapat pendampingan penuh sampai panen," ungkap dia.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

33 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

33 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

34 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.