TEMPO.CO, Karawang - Pemerintah Kabupaten Karawang mulai melakukan perbaikan infrastruktur jalur mudik khusus motor. Wakil Bupati Karawang Akhmad Zamakhsyari mengatakan, hal itu dilakukan karena sepanjang 16 kilometer jalur itu dalam kondisi rusak berat.
Zimmy, sapaan akrab Akhmad menuding truk - truk Pertamina EP menjadi biang keladi. Ia mengaku mendapat laporan jika truk Pertamina dengan tonase berlebih sering berseliweran di jalur mudik itu.
Pertamina EP sedang mengurug tanah untuk jalan menuju sumur eksplorasi baru milik mereka di Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Kulon. "Pertamina EP harus ikut bertanggung jawab," ujar Zimmy saat sidak ke Desa Sukatani, Selasa, 3 Mei 2016.
Dalam sidak itu, Zimmy bertemu Heri Ridwan, Asisten Legal and Relation Pertamina EP. Zimmy menghimbau Pertamina untuk ikut memperbaiki 16 kilometer jalan yang rusak. "Jalan rusak akibat imbas kegiatan Pertamina. Harus ikut beresin dong, karena jalan dipakai arus mudik," ucap dia. "H-7 lebaran harus selesai," katanya.
Dari pantauan Tempo, jalan Cikalong- Krasak rusak bergelombang dan berlubang. Adapun jalan menuju sumur eksplorasi Pertamina di Desa Sukatani sedang diperbaiki. Terlihat satu ruas jalan sedang dihotmix.
Sementara itu, Heri mengaku proses pengurugan jalan sudah berlangsung selama satu bulan. Ia mengatakan, Pertamina sedang membuat akses jalan untuk menghubungkan sumur eksplorasi baru mereka dengan jalan utama.
"Permintaan wabup akan kami bcarakan dengan pimpinan. Setelah itu, kami akan tindak lanjut ke Dinas Binamarga Karawang," ucap dia, kepada awak media.
Sejak beberapa tahun terakhir, jalan raya Johar-Telagasari-Cilamaya-Cikalong-Krasak menjadi jalur mudik khusus sepeda motor. Saat mudik lebaran, ribuan sepeda motor selalu memadati jalur sepanjang 34 kilometer itu.
Setiap tahun, saat musim mudik lebaran, jumlah sepeda motor yang melalui jalur tersebut selalu bertambah. Aip S Chalil, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika mencatat pada tahun 2015, sebanyak 592.700 sepeda motor melintasi di jalur alternatif itu. "Meningkat 10 persen dari tahun 2014," kata dia, saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Mei 2016.
HISYAM LUTHFIANA