TEMPO.CO, Yogyakarta - Febi Kurnia, 19 tahun, mahasiswa Jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan meninggal di kamar mandi kampusnya, Senin, 2 Mei 2016, merupakan mahasiswa berprestasi.
Nur Cahaya Ningsih, 48 tahun, ibunda Febi, mengatakan putri sulungnya itu jago berbahasa Inggris sejak duduk di bangku sekolah menengah. "Dia pernah dapat juara II lomba pidato bahasa Inggris tingkat nasional," kata Nur saat menanti pemeriksaan jenazah putrinya di Instalasi Kedokteran Forensi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Selasa, 3 Mei 2016.
Feni, ujar Nur Cahaya, memenangi lomba yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta saat masih duduk di kelas I SMKN 1 Kota Batam. "Prestasinya banyak sehingga bisa lolos masuk UGM," ujarnya.
Berdasarkan keterangan teman-teman almarhum, ujar Nur Cahaya, putrinya juga terkenal rajin kuliah. Febi selalu rutin berangkat ke kampus setengah jam sebelum jadwal kuliah. "Anaknya rajin dan periang. Di kampus juga rajin menyapa orang, banyak satpam sampai akrab dengan dia," tutur Nur.
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FMIPA UGM Ari Setiawan mengatakan Febi terkenal sebagai mahasiswa tingkat pertama di kampusnya yang selalu mengikuti semua jadwal kuliah dan praktek laboratorium. "Kalau kuliah, selalu cari tempat duduk di depan," ucap Ari.
Menurut Ari, Febi mulai tidak tampak di kampus pada Kamis pagi, 28 April 2016. Saat itu, Febi semestinya mengikuti kuliah Fisika Dasar II. "Kata teman-teman kosnya, dia berangkat dari kos sekitar pukul 07.00, Kamis," ujar Ari.
Senin petang kemarin, kabar duka datang dari FMIPA UGM. Polisi dan satuan keamanan kampus UGM menemukan jenazah Febi di kamar mandi lantai 5 Gedung Pascasarjana FMIPA UGM. Saat jenazah Febi ditemukan, bau menyengat tercium dari kamar mandi yang terkunci itu.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM