TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menginstruksikan kepada seluruh kepala kepolisian daerah mulai menyiapkan Operasi Ketupat 2016. Instruksi operasi pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran ini disampaikan melalui teleconference Badrodin dengan para kapolda di seluruh Indonesia.
Selain kegiatan Lebaran, kata Boy, Kapolri meminta para kapolda segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik dan arus balik Lebaran.
"Kepada Kakorlantas di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, Kapolri menyampaikan perlu disiapkan jalur alternatif dari sekarang," ujar Boy di Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Berdasarkan penanggalan, Lebaran tahun ini jatuh pada 6 dan 7 Juli 2016.Berbagai persiapan dilakukan oleh sejumlah instansi, seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang. "Kami siapkan pelayanan transaksi, lalu lintas, dan konstruksi," kata Deputi General Manager Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang Thomas Dwiatmanto, seperti dikutip dari Antara.
Dari sisi layanan transaksi, Jasa Marga bekerja sama dengan bank pengumpul uang dari jasa jalan tol. "Biasanya, pada hari H, petugas terkendala pengambilan uang dari hasil pembayaran pengguna jalan tol. Kami minta mereka siap. Begitu pula uang kembali, kami butuh uang pecahan," tuturnya.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berharap, penggunaan sistem elektronik bisa digunakan di jalan tol. "Sebenarnya kalau jalan tol itu pakai sistem elektronik semua, enggak ada kemacetan. Transaksi tunai memakan waktu lama," kata Jonan setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu, 27 April 2016.
Jonan menjelaskan, penggunaan sistem elektronik yang dimaksud adalah yang ditaruh di kaca depan. Nantinya, saldo yang tersimpan dalam sistem elektronik otomatis berkurang saat kendaraan melewati gerbang tol yang dilengkapi radar.
Jonan mengaku sudah mengirimkan surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono soal permintaan penggunaan sistem elektronik di jalan tol. Kebijakan tersebut menjadi kewenangan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), yang berada di bawah Kementerian PUPR.
Sistem e-money juga diharapkan bisa mengurai kemacetan di gerbang tol karena tidak memerlukan uang kembalian. Jonan tak mengetahui berapa persen penggunaan sistem elektronik atau e-money bisa mengurangi kemacetan. Yang jelas, kata dia, sistem tersebut harus dilakukan tanpa perlu kajian lagi.
Boy Rafli menambahkan, persiapan lainnya adalah pengecekan kembali kondisi jalur alternatif. Dengan pengecekan, diketahui sejauh mana pemanfaatannya, terutama jalur alternatif di jalur pantai utara dan wilayah selatan. "Ini supaya sistem urai kemacetan berjalan efektif," ujar Boy.
Boy menambahkan, Kapolri meminta para kapolda mulai menginventarisasi titik-titik rawan macet sejak dini di wilayah masing-masing.
INGE KLARA SAFITRI | AMIRULLAH